kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.061   77,63   1,11%
  • KOMPAS100 1.056   15,88   1,53%
  • LQ45 830   13,14   1,61%
  • ISSI 214   1,37   0,65%
  • IDX30 424   7,47   1,80%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,82   1,54%
  • IDXV30 125   0,87   0,70%
  • IDXQ30 141   2,25   1,62%

Multifinance cari sumber dana dari bank


Selasa, 26 November 2013 / 07:05 WIB
Multifinance cari sumber dana dari bank
ILUSTRASI. Asinan Buah Tropis berisi aneka ragam buah tropis yang sehat dan menyegarkan (Youtube/Rudy & Sahabat TV)


Reporter: Adhitya Himawan, Benediktus Krisna Yogatama, Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Perusahaan pembiayaan tetap mengamankan sumber pendanaan, meski tahun 2013 segera berakhir. Salah satunya, Andalan Finance Indonesia, Senin (25/11). Andalan menerima kredit sindikasi dari empat bank pembangunan daerah (BPD) dan Bank Permata.

Jumlah kredit sindikasi yang mengucur itu mencapai Rp 308 miliar dengan tenor tiga tahun. "Dengan kerjasama ini, kami akan terus memotori perkembangan industri pembiayaan, khususnya otomotif dalam bentuk pembiayaan konsumen dan sewa guna usaha," kata Sebastianus Harno Budi, Direktur Utama Andalan Finance.

Sejumlah BPD yang terlibat antara lain Bank Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), BPD Jawa Tengah, BPD Jawa Barat dan Banten (BJB) dan Bank Papua. Bank Permata berperan sebagai mandate lead arranger yang memimpin pemberian kredit sindikasi kedua kalinya kepada Andalan Finance. "Selain mengakomodasi pendanaan dalam jumlah besar, pengelolaan risiko kredit sindikasi lebih baik karena risiko terbagi," kata Ardi Sedaka, Head Client Relationship 2 PermataBank.

Sebelumnya, Frans Rundengan, Direktur Andalan FInance, mengatakan perusahaan akan mengucurkan pembiayaan Rp 2,8 triliun di tahun ini. Tahun depan, ditargetkan, bisa tumbuh lagi 30% dari pencapaian target itu.

Berinduk bank

Perusahaan pembiayaan berinduk bank sudah mengamankan pendanaan lebih dulu. Misalnya, BCA Finance yang memiliki outstanding pendanaan dari induknya, Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp 28 triliun.

Selain itu, mereka mendapat pendanaan dari obligasi dan pinjaman perbankan lain dengan total Rp 5 triliun. Pendanaan tersebut lebih dari cukup membiayai target pembiayaan BCA Finance tahun ini yang sebesar Rp 26 triliun. Hingga Oktober, BCA Finance menyalurkan pembiayaan pada berbagai diler mobil sebesar Rp 23 triliun, tumbuh 13,4% dibanding setahun sebelumnya.

Roni Haslim, Presiden Direktur BCA Finance mengatakan, awalnya target pembiayaan Rp 29 triliun. "Namun ada permintaan dari pemegang saham, ingin mengedepankan kualitas debitur, ketimbang kuantitas," ujar dia.

Tahun depan, BCA Finance memperkirakan zero growth alias penyaluran pembiayaan baru yang sama besarnya dengan tahun ini. Meski begitu, perusahaan ini tetap berekspansi, dengan membuka lima cabang di lima kota. Sepanjang tahun ini, perusahaan sudah membuat masing-masing satu cabang baru di enam kota.

Mandiri Tunas Finance (MTF) mencatat pendanaan hingga Oktober 2013 Rp 9,5 triliun. “Hingga saat ini, pendanaan sudah mencapai Rp 10 triliun, akhir bulan november kami optimis membiayai Rp 10,5 triliun,” kata Harjanto Tjitohardjojo, Direktur MTF.

Tahun ini, MTF berniat menyalurkan pembiayaan Rp 12 triliun. Sedangkan tahun depan sebesar Rp 16 triliun, tumbuh 40% dari tahun 2013. Dari sisi pendanaan, MTF sudah menyiapkan obligasi sebesar Rp 750 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×