kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pencadangan perbankan mulai melandai


Jumat, 13 April 2018 / 06:39 WIB
Pencadangan perbankan mulai melandai
ILUSTRASI.


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kualitas kredit bank tampaknya mulai membaik. Ini terlihat dari pencadangan perbankan di awal tahun ini mulai melandai.

Berdasarkan riset KONTAN dari laporan keuangan bank bulan Februari 2018 terhadap 10 bank besar, dana pencadangan bank di Februari sebesar Rp 116,2 triliun atau hanya naik tipis 0,45% secara year on year (yoy

Ke-10 bank tersebut adalah Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia (BCA), Bank Negara Indonesia (BNI), Bank CIMB Niaga, Bank Permata, Bank Danamon, Bank Panin, BTN dan Maybank Indonesia.

Bank dengan nominal pencadangan terbesar per Februari 2018 adalah BRI yaitu Rp 32,2 triliun. Menyusul Bank Mandiri sebesar Rp 29,4 triliun, BNI senilai Rp 14,5 triliun dan BCA sebanyak Rp 13,3 triliun.

Pencadangan dibentuk bank sebagai antisipasi adanya kredit bermasalah. Jika pencadangan turun, bankir melihat risiko kredit bermasalah juga menciut.

Frans Alimhamzah, Direktur Bisnis Banking CIMB Niaga mengatakan, pada tahun ini diperkirakan pencadangan bank akan menurun. "Kualitas kredit sudah membaik dan secara industri non performing loan (NPL) sudah mulai stabil," kata Frans, Kamis (12/4). Sekadar informasi, sampai Februari 2018 lalu, rasio NPL perbankan tercatat sebesar 2,88%.

Beberapa bankir lain juga memproyeksikan pencadangan di kuartal I 2018 ini akan menyusut dibandingkan periode sama 2017. Hal ini seiring dengan membaiknya rasio kredit bermasalah.

"Jumlah beban pencadangan yang dibentuk kuartal 1 2018 ini turun dibandingkan periode sama tahun lalu," kata Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP, , Kamis (12/4).

Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI juga menyatakan, pada kuartal awal 2018 ini, BNI menjaga rasio pencadangan sebesar 148%.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) juga mencatat, sampai Februari 2018 kenaikan pencadangan perbankan hanya sebesar 1%. "Diperkirakan sampai akhir tahun kenaikan pencadangan tidak akan terlalu banyak berubah," kata Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS.

LPS memperkirakan laba bersih bank di tahun 2018 bisa naik 10% secara yoy. Salah satu pendorong laba selain pendapatan bunga, juga berasal dari laba dari koreksi balik (reversal) pencadangan kredit bermasalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×