kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pendanaan di pasar modal Rp 117,9 triliun, kredit perbankan tetap jadi primadona


Kamis, 19 Agustus 2021 / 19:10 WIB
Pendanaan di pasar modal Rp 117,9 triliun, kredit perbankan tetap jadi primadona
ILUSTRASI. Petugas menata tumpukan uang rupiah dan dolar Amerika di Cash Center Bank Mandiri. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/18.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

“Tetapi secara posisi pembiayaan perbankan masih yang paling besar. Kita belum beralih dari bank ke pasar modal.  Penurunan pertumbuhan kredit lebih disebabkan pandemi. Ketika pandemi mereda pertumbuhan kredit perbankan akan kembali tinggi,” katanya.

Menurutnya, karakteristik pendanaan di pasar modal dan perbankan pun memiliki karakteristik yang berbeda. Lantaran, di pasar modal berbentuk ekuitas (equity) sementara di perbankan berbentuk liabilitas (liability). 

“Jadi itu pilihan bagi korporasi Memang dari pasar modal itu terkesan lebih murah prisingnya karena tidak bayar bunga.Tapi kepemilikan menjadi berkurang,” tambahnya. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana bilang fungsi intermediasi perbankan hingga kuartal 2021 sudah menunjukkan pemulihan walau belum kuat. Terlihat terjadi pertambahan baki debit kredit senilai Rp 67,39 triliun. 

Baca Juga: Bankir optimistis perbaikan kinerja berlanjut pada semester II-2021

Heru bilang kredit perbankan akan tetap tumbuh 5% hingga 6% sepanjang 2021. “Ini sangat tergantung bagaimana dampak PPKM yang sudah berjalan lebih satu bulan. Nah, ini tetap kami cermati. Harapan saya, OJK sudah memberikan landasan cukup kuat bagi perbankan untuk tetap bertahan,” ujar Heru secara virtual pada Kamis (19/8).

Kendati demikian, Bank Mandiri masih mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang ditopang oleh sektor korporasi di sepanjang paruh pertama 2021. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyatakan, kredit segmen wholesale banking tumbuh 7,13% yoy menjadi Rp 534,2 triliun per akhir kuartal II-2021.

Sedangkan untuk segmen ritel tumbuh 5,78% yoy menjadi Rp 271,0 triliun per Juni 2021. Bank Mandiri mencetak pertumbuhan kredit konsolidasi sebesar 16,4% secara yoy menjadi Rp 1.014,3 triliun.

Darmawan bilang, sejak awal Bank Mandiri menargetkan segmen korporasi bisa tumbuh single digit sepanjang 2021. Namun melihat pencapaian hingga paruh pertama tahun ini, ia yakin bisa tumbuh lebih tinggi lagi.

Selanjutnya: Perbaiki kinerja di semester II-2021, Bank Mandiri pasang strategi di tiga area utama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×