kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pendapatan fee digital banking BNI sudah capai Rp 1,2 triliun


Minggu, 14 Oktober 2018 / 19:30 WIB
Pendapatan fee digital banking BNI sudah capai Rp 1,2 triliun


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus berupaya tingkatkan layanan digital banking guna mencapai target pendapatan non bunga atau fee based income. General Manager eBanking BNI Anang Fauzie bilang target fee based income digital banking BNI pada 2018 sebesar sebesart Rp 1,7 triliun.

"Target fee based income eChannel BNI tahun ini Rp 1,7 triliun. Tahun lalu hanya Rp 1,5 triliun. Hingga kuartal ketiga 2018, kurang lebih sudah Rp 1,2 triliun," ujar Anang kepada Kontan beberapa waktu lalu.

Pencapai fee based income ini salah satunya didukung oleh transaksi ecommerce di BNI. Hingga akhir tahun, bank dengan sandi saham BBNI ini menargetkan transaksi ecommerce dapat tumbuh 50% secara tahunan.

"Saat ini target profosional di September, sudah tercapai," kata Anang. Artinya target ini masih on the track menuju target akhir tahun.

Lanjut Anang di bank plat merah ini, pola transaksi nasabah mulai bergeser. Saat ini transaksi melalui mesin ATM hanya tumbuh 1% secara tahunan. Lantaran nasabah lebih banyak menggunakan digital banking. Paling signifikan, transaksi di mobile banking tumbuh hingga tiga kali lipat secara tahunan.

Guna mencapai target fee based income digital banking, BNI membidik nasabah yang berjumlah 30 juta orang. "Nasabah sms banking kita sudah ada 8 juta nasabah. Jumlah mobile banking lebih 20 juta. Kita akan terus ke sana. Sehingga nantinya tidak ada lagi yang ke cabang," jelas Anang.

Meski demikian, Anang bilang cabang BNI nantinya akan berubah menjadi financial center yang akan tetap melayani berbagai produk seperti kredit korporasi dan investasi yang butuh tatap muka.

Selain itu, Anang bilang fee based income digital banking akan mengoptimalkan lewat keagenan. Sebab Agen46 mampu menjangkau nasabah pelosok daerah. Keagenan yang berbasiskan teknologi menjadi perwakilan BNI di masyarakat.

"Target jumlah keagenan tahun ini hanya 75.000 keagenan. Saat ini ada 102.000 orang. Kita akan rem jumlahnya dan tingkatkan kualitasnya dengan terus mengedukasi. Kita terus dorong penggunaan digital oleh keagenan," pungkas Anang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×