Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan premi industri asuransi jiwa di tahun 2023 masih mengalami penurunan sebesar 7%.
Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Budi Tampubolon memaparkan pendapatan premi asuransi jiwa di tahun 2023 tercatat sebesar Rp 177,66 triliun. Menurutnya angka tersebut mengalami penurunan sebesar 7% jika dibandingkan tahun total pendapatan premi di tahun 2022.
"Kami mencatat masih ada penurunan di 2023, sebelumnya di tahun 2022 itu pendapatan preminya Rp 191,18 jadi turun 7%," jelas Budi pada Konferensi Pers di Jakarta, Selasa (27/2).
Budi menjelaskan penurunan pendapatan premi di tahun 2023 ini disebabkan oleh menurunnya premi dari produk asuransi jiwa unitlink. Budi mencatat pada tahun 2023 premi produk unitlink sebesar Rp 85,33 triliun.
Baca Juga: Soal Putusan PTUN Terkait Cabut Izin Usaha Kresna Life, Ini Kata Pemegang Polis
Menurutnya angka tersebut mengalami penurunan sebesar 22,6%. Sedangkan untuk premi produk asuransi tradisional Budi mengatakan masih mengalami pertumbuhan. Premi produk tradisional di tahun 2023 meningkat 14,1% menjadi Rp 92,33 triliun.
"Penurunan premi pada produk unitlink ini sangat berpengaruh pada total pendapatan premi asuransi jiwa," ujar Budi.
Meski di tahun 2023 pendapatan premi asuransi jiwa masih mengalami penurunan, Budi juga mencatat kinerja positif asuransi jiwa dari sisi jumlah tertanggung.
Sepanjang tahun 2023 jumlah tertanggung asuransi jiwa mencapai 84,84 juta orang, angka tersebut meningkat 0,5% dari tahun sebelumnya. Ia juga menambahkan total uang pertanggungan juga meningkat 0,9% menjadi Rp 5,343 triliun.
"Dari total tersebut artinya setiap individu rata-rata memiliki uang pertanggungan sebesar Rp 63 juta," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News