kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pendapatan premi berdenominasi dollar dari Capital Life kian merekah


Selasa, 16 Juli 2019 / 15:57 WIB
Pendapatan premi berdenominasi dollar dari Capital Life kian merekah


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT Capital Life Indonesia melaju kencang di pertengahan tahun. Produk asuransi jiwa yang dijual dengan mata uang dollar Amerika (AS) jadi salah satu pendorongnya.

Direktur Bisnis Capital Life Robin Winata bilang sampai Juli 2019, perusahaan membukukan premi dari produk berdenominasi dollar AS sebesar US$ 4 juta atau meningkat 29% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.

Baca Juga: BCA Life luncurkan portal penjualan online

“Pencapaian bisnis baru sekitar US$ 4 juta merupakan pencapaian 112% dibandingkan dengan target berjalan perusahaan,” kata Robin kepada Kontan.co.id, Selasa (16/7).

Menurut Robin, pertumbuhan bisnis bermata uang dollar ini karena perusahaan makin aktif memasarkan produk-produk tersebut, khususnya nasabah dari kalangan menengah atas. Dalam mata uang dollar, Capital Life menyediakan produk asuransi dwiguna berupa proteksi yang memberikan uang pertanggungan saat masih hidup maupun meninggal dunia.

Sementara dari tren penguatan nilai tukar rupiah belakangan ini, dampaknya dinilai tidak terlalu signifikan karena produk berdenominasi dollar AS masuk produk jangka panjang.

Baca Juga: Adira Insurance: Penurunan harga tiket pesawat LCC dorong bisnis asuransi perjalanan

“Karena produk asuransi ini bersifat long term maka itu penguatan volatilitas dollar tidak begitu berefek karena profil pelanggan membeli produk dollar untuk jangka panjang,” tambahnya.

Meski demikian produk yang dijual dengan mata uang asing ini masih berkontribusi mini dari total premi perusahaan. Bayangkan saja, premi dalam rupiah sampai Juli 2019 sudah tembus Rp 5,3 triliun. Tapi tetap ada nasabah memilih jenis premi ini karena dinilai cenderung stabil dibandingkan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×