Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Surya Artha Nusantara Finance alias SAN Finance meupakan salah satu perusahaan pembiayaan (multifinance) yang kurang beruntung tahun lalu. Berdasarkan laporan resmi perseroan, multifinance yang didirikan pada tahun 1983 ini hanya mengantongi pendapatan Rp 764,85 miliar, turun 11,86% ketimbang tahun sebelumnya yang berkisar Rp 867,86 miliar.
Alhasil, laba bersih perseroan pun merosot hingga Rp 212,3 miliar atau terkoreksi 12,43% dari perolehan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 242,46 miliar.
Seiring dengan penurunan pendapatan, beban perseroan pun ikut anjlok 12,15% dari posisi Rp 541,22 miliar di tahun 2013 menjadi Rp 475,44 miliar tahun lalu.
Di sisi lain, ekuitas SAN Finance berhasil merangkak 6,9% menjadi Rp 1,38 triliun tahun lalu. Sedangkan di tahun 2013, ekuitas perseroan mencapai Rp 1,29 triliun.
Selain itu, aset anak usaha PT Astra International Tbk ini juga naik tipis 1,89% menjadi Rp 7 triliun tahun lalu dari posisi tahun sebelumnya yang berkisar Rp 6,87 triliun.
Seperti tahun sebelumnya, mayoritas pendapatan perusahaan pembiayaan SAN Finance masih berasal dari lini sewa pembiayaan. Berdasarkan laporan resmi perseroan, dari total pendapatan tahun lalu sebesar Rp 764,85 miliar, sewa pembiayaan menyumbang 79,29% atau sekitar Rp 606,51 miliar.
Sedangkan sisanya berasal dari pembiayaan konsumen yakni Rp 16,31 miliar, lini anjak piutang sebesar Rp 14,85 miliar, serta pendapatan bunga dan lain-lain sebanyak Rp 127,17 miliar.
Astra melalui anak perusahaannya, PT Sedaya Multi Investama, memegang 60% saham SAN Finance. Sedangkan sisa saham dimiliki oleh Marubeni Corporation.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News