Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis Wealth Management di sektor perbankan menunjukkan kinerja positif, terlihat dari pertumbuhan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) nasabah kaya yang mencapai angka dua digit hingga September 2024.
Berdasarkan data KSEI, jumlah AUM tercatat sebesar Rp 815,68 triliun pada September 2024, mengalami peningkatan 2,76% secara year to date (YtD) dibandingkan dengan 793,78 triliun rupiah pada Desember 2023.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) melaporkan bahwa melalui produk layanannya, BNI Emerald, jumlah nasabah wealth management, khususnya di segmen Private Banking, tumbuh hingga 20% secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2024.
Baca Juga: Bidik Nasabah Korea dan Lokal, Strategi Hana Bank untuk Jaga Pertumbuhan
Rinciannya menunjukkan bahwa dana kelolaan di atas Rp 15 miliar tumbuh 20% yoy, sementara dana kelolaan minimum Rp 1 miliar meningkat 11% yoy.
General Manager Divisi Wealth Management BNI, Henny Eugenia, menyatakan bahwa mayoritas dana kelolaan masih didominasi oleh produk jangka pendek seperti deposito.
Namun, semakin banyak nasabah yang mulai mengalokasikan dananya ke produk investasi, terutama obligasi sekunder dan obligasi ritel.
Henny menambahkan, instrumen obligasi tetap menjadi pilihan dominan bagi nasabah wealth BNI, dengan peningkatan AUM Obligasi sebesar 30% yoy per kuartal III-2024.
Baca Juga: Bank DBS Indonesia&Moduit Bekerjasama Perluas Akses Investasi Obligasi Pasar Sekunder
“Pasca penurunan suku bunga acuan (BI Rate), sebagian nasabah melakukan rebalancing portofolio atau melakukan top up dana pada berbagai pilihan produk, baik di tabungan, deposito, obligasi, hingga reksadana,” ungkap Henny kepada Kontan pada Kamis (24/10).
Hingga akhir tahun 2024, BNI optimistis total dana kelolaan Wealth Management dapat terus meningkat, terutama dengan adanya Wondr by BNI yang memudahkan nasabah dalam memonitor pergerakan dana dan melakukan pembelian produk investasi.
PT Bank Mandiri Tbk juga mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan Wealth Management yang signifikan, mencapai hampir 30% yoy pada kuartal III-2024.
SVP Wealth Management Bank Mandiri, Sista Pravesthi, menyatakan, secara persentase, penempatan produk nasabah segmen Wealth hampir merata di antara produk DPK dan AUM. Penempatan pada produk investasi salah satunya didominasi pada produk obligasi.
Baca Juga: AUM Bisnis Wealth Management BRI Capai Rp 239,6 Triliun per Agustus 2024
Bank Mandiri optimistis dana kelolaan wealth management akan terus tumbuh positif di kuartal IV-2024, sejalan dengan kondisi ekonomi yang stabil dan strategi yang telah diterapkan.
Hal ini didorong oleh meningkatnya minat nasabah terhadap diversifikasi produk investasi serta penguatan layanan dan transaksi berbasis digital.
Bank Mandiri telah menghadirkan fitur Investasi di Livin' by Mandiri, yang memudahkan nasabah dalam mengelola portofolio dan melakukan transaksi kapan saja.
Di sisi lain, PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) juga mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan yang meningkat 21% yoy hingga September 2024, seiring dengan penurunan suku bunga.
Baca Juga: Dongkrak Bisnis Wealth, QNB Indonesia (BKSW) Gandeng Garuda Indonesia (GIAA)
Ivan Jaya, Consumer Funding & Wealth Business Head Danamon, menyatakan bahwa produk berbasis obligasi masih diminati oleh nasabah, dengan pertumbuhan 25% yoy sejak awal tahun hingga September.
Menurut Ivan, potensi pertumbuhan dana kelolaan di kuartal IV-2024 masih terbuka, dengan perkiraan pertumbuhan sebesar 5% - 10% sepanjang kuartal tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News