kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   25.000   1,49%
  • USD/IDR 16.455   65,00   0,39%
  • IDX 6.377   -142,94   -2,19%
  • KOMPAS100 924   -25,09   -2,64%
  • LQ45 724   -13,45   -1,82%
  • ISSI 196   -6,72   -3,32%
  • IDX30 378   -4,33   -1,13%
  • IDXHIDIV20 454   -7,40   -1,60%
  • IDX80 105   -2,44   -2,27%
  • IDXV30 107   -3,00   -2,72%
  • IDXQ30 124   -1,28   -1,02%

Pengguna Sistem Informasi Debitur Melonjak


Senin, 27 Juli 2009 / 08:56 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pengguna Sistem Informasi Debitur (SID) semakin meningkat. Pemakai data debitur tak hanya industri perbankan tetapi juga lembaga keuangan non-bank, seperti perusahaan pembiayaan alias multifinance.

Bank Indonesia (BI) mencatat, permintaan informasi debitur sepanjang Mei 2009 sebanyak 2,383 juta. Angka permintaan tersebut meningkat 11,56% jika dibandingkan permintaan selama April 2009 yang sebanyak 2,136 juta.

Penyebab kenaikan permintaan informasi debitur adalah naiknya permintaan dari lembaga keuangan non-bank. Kalau April 2009 permintaan data nasabah oleh non bank 11.819 kali. Sebulan kemudian naik jadi 21.929 permintaan. Artinya, permintaan dari multinance naik 85,54% dalam jangka waktu sebulan.

Direktur Direktorat Perizinan dan Informasi Perbankan BI Joni Swastanto mengatakan, perusahaan pembiayaan sudah membutuhkan SID. Saat ini, beberapa lembaga keuangan non-bank telah menyatakan ingin bergabung dengan SID. "Tapi masih terkendala karena sistem yang belum sama," tuturnya.

Memang, BI merancang SID untuk perbankan. Tapi ternyata banyak multifinance juga membutuhkan data ini.
Joni juga mengungkapkan, beberapa perusahaan multifinance sudah melakukan nota kesepahaman dengan BI untuk bergabung dengan SID. Perusahaan multifinance tersebut harus terlebih dahulu menyesuaikan data yang akan mereka input dan BI akan menyiapkan sistemnya.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia membenarkan, masih banyak multifinance yang sistemnya belum sesuai dengan standar SID. "Ini alasan mutlifinance enggan bergabung dengan SID," tuturnya.

Sampai saat ini, baru enam perusahaan pembiayaan yang bergabung dengan SID. Keenam perusahaan itu adalah GE Finance, AEON Credit Services, Buana Finance, IFS Capital Indonesia, Bhakti Finance, dan Permodalan Nasional Madani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×