kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan melorot, pembiayaan mobil niaga flat di kuartal I-2019


Minggu, 07 April 2019 / 14:33 WIB
Penjualan melorot, pembiayaan mobil niaga flat di kuartal I-2019


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar penjualan mobil niaga menunjukkan penurunan di awal tahun. Pembiayaan perusahaan pembiayaan di segmen ini pun terbilang flat. 

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mencatat penjualan kendaraan niaga secara wholesale pada dua bulan pertama 2019 mengalami penurunan sebesar 3,25% secara tahunan atau year on year (yoy). Bila di Februari penjualan mobil segmen ini sebanyak 43.427 merosot menjadi 42.014 unit pada Februari 2019. 

Bila dirinci lebih jauh, penjualan bus turun 4,21% dari 641 unit menjadi 614 unit di Februari 2019. Mobil pick up turun 5,34% menjadi 24,149 unit dibandingkan periode sebelumnya sebanyak 25,512unit. Sedangkan penjualan truk turun tipis 0,13% dari 17.274 unit menjadi 17.251 unit.

Astra Credit Companies (ACC) menyatakan penurunan penjualan mobil niaga menyebabkan pembiayaan ke segmen ini flat di kuartal pertama 2019. Presiden Direktur ACC Siswadi menyatakan pembiayaan ke segmen Untuk pembiayaan kendaraan niaga memberikan kontribusi 13% dari total pembiayaan ACC. Adapun rasio pembiayaan bermasalah atau NPF masih terjaga di bawah 1%.

"Terjadi karena sejalan dengan penjualan industri otomotifnya. Untuk 2019, proyeksi pembiayaan masih flat. Hingga Maret 2019 pembiayaan ACC sekitar Rp 7 triliun. Masih flat jika dibandingkan dengan tahun lalu," ujar Siswadi kepada Kontan.co.id beberapa saat lalu.

Perusahaan pembiayaan ini menargetkan pembiayaan sebesar Rp 27 triliun, atau tumbuh 7%-10% secara tahunan sepanjang 2019. Guna mencapai target ini Siswandi menyebut ACC membuat beberapa produk pembiayaan. Juga memaksimalkan aplikasi mobile pembiayaan yang baru diluncurkan yaitu acc.one.

Juga menyiapkan sejumlah sumber pendanaan untuk menyalurkan pinjaman. ACC menghitung pendanaan sebesar 25% angsuran debitur, skema pembiayaan bersama (joint financing) dengan bank hingga 50%. Selain itu ACC sudah menerbitkan obligasi Rp 2,25 triliun di Januari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×