kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.284   26,00   0,16%
  • IDX 6.753   -50,45   -0,74%
  • KOMPAS100 997   -8,56   -0,85%
  • LQ45 769   -7,51   -0,97%
  • ISSI 211   -0,99   -0,47%
  • IDX30 399   -2,99   -0,74%
  • IDXHIDIV20 481   -2,95   -0,61%
  • IDX80 112   -1,14   -1,00%
  • IDXV30 118   -0,30   -0,26%
  • IDXQ30 131   -1,03   -0,78%

Penuhi kepemilikan tunggal, ini strategi Stanchart


Selasa, 28 Februari 2017 / 18:18 WIB
Penuhi kepemilikan tunggal, ini strategi Stanchart


Reporter: Galvan Yudistira, Nina Dwiantika | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Standard Chartered Bank (Stanchart) mengaku ke depannya harus memenuhi aturan kepemilikan tunggal atau Single Presence Policy (SPP). Untuk mencapai ini, Stancart mengaku membutuhkan rentang waktu tertentu.

Salah satu opsi ini adalah menggabungkan Standard Chartered Indonesia dengan Bank Permata.

“Sebelum menerapkan kebijakan Single Presence Policy di Indonesia, fokus kami adalah bekerja sama dengan manajemen Bank Permata dan Astra untuk memulihkan kinerja Bank Permata,” ujar juru bicara Standard Chartered Bank kepada KONTAN, Selasa (28/2).

Menurut Ridha DW Wirakusumah, Direktur Utama Bank Permata, berkaitan dengan langkah ke depan yang dilakukan pemegang saham Standard Chartered Bank, manajemen belum mau berkomentar lebih lanjut.

“Secara umum bank Permata terus mendapatkan dukungan dari dua pemegang saham utama Astra dan Stanchart,” ujar Ridha kepada KONTAN.

Sampai akhir 2017, total tambahan modal yang dilakukan pemegang saham Bank Permata adalah sebesar Rp 8,5 triliun. Stancart juga ke depan terus berkomitmen penuh atas Indonesia karena telah beroperasi selama 150 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×