Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) multifinance diperkirakan melonjak akibat relaksasi kredit debitur yang terkena dampak virus corona (Covid-19). Untuk mengantisipasi hal itu, pelaku bisnis multifinance pasang strategi demi menjaga NPL tahun ini.
PT BCA Finance memprediksi risiko kenaikan kredit bermasalah bisa tembus di atas 2% ke depan. Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menyebut risiko tersebut hanya bersifat sementara dan kemungkinan kembali normal pasca pandemi corona usai.
Baca Juga: Dari multifinance hingga asuransi, berikut kebijakan stimulus dari OJK
“Kalau kenaikan NPF, saya kira secara alami pasti akan terjadi. Tapi kami yakin akan bersifat sementara,” kata Roni kepada Kontan.co.id, Selasa (31/3).
Hingga saat ini, BCA Finance masih menyiapkan skema relaksasi bagi debitur terdampak corona yang mengajukan keringanan. Permohonan pengajuan keringanan bisa diakses melalui website BCA Finance.
Sementara itu, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyebut dampak corona meluas bukan hanya di sektor industri tetapi juga usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan demikian, perlambatan ekonomi secara menyeluruh akan berdampak terhadap kenaikan NPL.
“Peningkatan NPL tahun ini hampir bisa dipastikan akan terjadi tetapi angkanya belum bisa kami pastikan. Posisi Maret 2020 masih belum terlihat dari sisi angka dan rasio tetapi potensi peningkatan sudah mulai dan bisa kami lihat,” terang Presiden Direktur CIMB Niaga Auto Finance Ristiawan Suherman.