Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Menurutnya, yang bisa dilakukan perusahaan adalah menghimbau debitur yang tidak terkena terdampak corona untuk melakukan pembayaran kredit secara teratur sesuai dengan kontrak yang disepakati bersama guna memastikan rasio NPL tetap terjaga.
Sementara itu, sekitar 500 debitur terdampak corona telah mengajukan keringanan kredit hingga Senin (30/3). Dari jumlah itu, terbanyak adalah wiraswasta yakni 57%. Menyusul 37% karyawan segmen lain dan sisanya tersebar.
Adapun program keringanan yang ditawarkan CIMB Niaga Auto Finance berupa pengurangan nilai angsuran melalui perpanjangan tenor dan pembayaran ringan di depan kemudian pelunasan di belakang (ballon payment). Terakhir, program holiday payment bagi beberapa debitur yang bisnisnya sangat terdampak corona.
Sedangkan Presiden Direktur PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) Hafid Hadeli mengatakan, pihaknya akan menjaga rasio kredit macet dengan memperioritaskan pengelolaan aset piutang nasabah.
Baca Juga: Duh, relaksasi kredit bisa bikin bank rugi kalau tidak tepat sasaran
“Kami juga akan lebih selektif memberikan pembiayaan baru berdasarkan syarat dan kondisi (term and condition) agar pengelolaan aset lebih baik dan kualitasnya juga bagus,” ungkapnya.
Adira Finance juga mempersiapkan keringanan bagi debitur terdampak. Misalnya saja pinjaman sisa setahun diperpanjang jadi tiga hingga enam bulan berdasarkan penilaian kualitas debitur. Hal ini sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam memberikan keringanan berbentuk partial payment atuau sebagian pinjaman yang dibayarkan.
Asal tahu saja, Adira Finance mencatatkan rasio NPL 1,6% pada 2019 atau sama dengan realisasi Februari 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News