kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan bunga kredit sudah dimulai, segmen mana yang turun lebih dulu?


Selasa, 03 Maret 2020 / 17:14 WIB
Penurunan bunga kredit sudah dimulai, segmen mana yang turun lebih dulu?
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Tabungan Negara (BTN),Jakarta Pusat.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau ekonomi global sempat terguncang, tren penurunan bunga perbankan sebenarnya sudah dimulai sejak Januari 2020. Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) rata-rata suku bunga kredit telah turun sekitar 10 basis poin (bps) dari 10,53% per Desember 2019 menjadi 10,43% di Januari 2020 atau month on month (mom).

Nah, bila dirinci data OJK yang diterima Kontan.co.id, Rabu (26/2) lalu itu juga menunjukkan per jenisnya kredit konsumsi sudah turun 19 bps secara mom menjadi 11,43%. Begitu pula untuk kredit investasi (KI) sudah turun 3 bps secara bulanan menjadi 9,87% dan hanya kredit modal kerja (KMK) yang naik 4 bps secara bulanan.

Baca Juga: Meski laba merosot tajam, Bank Tabungan Negara (BBTN) tetap niat tebar dividen

Namun, bila dirinci secara tahunan sepanjang tahun 2019 bunga KMK dan KI turun paling banyak yaitu masing-masing 28 bps dan 48 bps secara year on year (yoy). Sedangkan untuk kredit konsumsi baru turun tipis 11 bps di 2019 lalu.

Pengamat Perbankan Paul Sutaryono mengatakan hal tersebut cenderung wajar. Sebab, kredit konsumsi memang kurang sensitif terhadap perubahan (naik atau turun) suku bunga acuan. 

"Berapapun tingkat bunganya, konsumen tetap akan memburu kredit (konsumsi) ketika membutuhkan," terangnya kepada Kontan.co.id, Selasa (3/3). 

Ciri khas kredit konsumsi inilah yang menjadi ceruk perbankan untuk mendorong profitabilitas.

Di sisi lain, laju pertumbuhan kredit konsumsi cenderung lebih pelan dibanding KMK dan KI. 

Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu juga mengatakan hal serupa, menurutnya kredit kepada korporasi memang memiliki bunga yang lebih rendah ketimbang kredit ritel.

Hal tersebut tentunya bergantung pada besaran nilai pinjaman, dan agunan alias tingkat risiko. 

"Kalau korporasi itu juga berbeda-beda tergantung keperluannya. Dan kalau debiturnya punya track record yang baik tentunya bunganya bisa lebih rendah," katanya saat ditemui di Jakarta, Selasa (3/3).




TERBARU

[X]
×