Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Khusus untuk BTN, lantaran mayoritas kreditnya diperuntukkan untuk pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) lantas bunganya bervariasi. Mayoritas seluruh debitur BTN memang mendapatkan bunga yang rendah untuk setahun atau dua tahun pertama alias yang biasa disebut dengan suku bunga promo.
"Kalau KPR, kita hajar di promo setelah itu floating. Peningkatannya tergantung tren di pasar saja," imbuhnya.
Walau tak merinci, Nixon juga mengisyaratkan adanya tren penurunan bunga di 2020. Selain adanya beberapa stimulus yang diberikan pemerintah, bank bersandi BBTN ini juga berupaya untuk menurunkan biaya dana (cost of fund) sebanyak 50-70 bps. Bila terwujud, maka bukan tidak mungkin kalau bunga kredit di BTN pun bakal layu.
Baca Juga: BI longgarkan GWM, bankir: Tak otomatis dongkrak kredit
Lain halnya dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang menyebut tahun lalu bunga korporasi turun cukup banyak di BCA yakni mencapai 100 bps. Penurunan ini diyakini Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan di 2019. "Untuk segmen komersial dan UKM relatif stabil namun masih kompetitif di pasar," katanya.
Bank swasta terbesar ini bilang, bahwa di 2020 kemungkinan penurunan bunga kredit sangat terbuka lebar. Kendati tak bisa merinci, BCA saat ini tengah mengkaji peluang penyaluran kredit agar lebih maksimal. "BCA kreditnya terdiversifikasi ke berbagai sektor, sehingga dapat meminimalisir risiko kredit di salah satu sektor," tegasnya.
Namun, target kredit yang dipasang BCA tahun ini tak terlalu ambisius yaitu hanya berkisar 5%-7% saja. Lebih rendah dari realisasi di 2019 yang naik 9,5% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News