kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyaluran kredit BPD masih ciamik meski diterjang pandemi, disokong segmen konsumsi


Jumat, 06 November 2020 / 08:25 WIB
Penyaluran kredit BPD masih ciamik meski diterjang pandemi, disokong segmen konsumsi


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank daerah mencatat pertumbuhan kredit paling mumpuni dibandingkan kelompok lainnya selama masa pandemi. Segmen konsumsi, terutama penyaluran kredit kepada ASN jadi penopangnya. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai September 2020, pertumbuhan kredit bank daerah mencapai 2,73% (ytd)), melampaui pertumbuhan kelompok bank pelat merah, dan swasta yang masih tercatat negatif.

Catatan tersebut pula yang bikin bank daerah masih mencetak pertumbuhan laba bersih yang positif. 

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung misalnya, sampai kuartal III-2020 laba bersihnya tumbuh 4,6% (yoy) menjadi Rp 324,34 miliar. 

Baca Juga: Bank Kalsel siap salurkan KUR super mikro, pakai dana dari pengajuan PEN

“Pertumbuhan laba kami ditopang dari pendapatan bunga, dan komisi serta adanya efisiensi terutama pada beban bunga dan biaya operasional yang dapat kami jaga,” ujar Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Argo Prawiro kepada Kontan.co.id, Kamis (5/11).

Kredit perseroan pun tercatat tumbuh sebesar 6,3% (yoy) menjadi Rp 17,54 triliun. Antonius menambahkan segmen konsumsi memang masih menopang pertumbuhan dengan komposisi 76,19% dari portofolio kreditnya. 

Adapula PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah yang sampai September 2020 mencatat pertumbuhan laba bersih sangat signifikan sebesar 84,14% (yoy). Laba perseroan tumbuh dari Rp 669,82 miliar pada September tahun lalu menjadi Rp 1,23 triliun. 

“Pertumbuhan utamanya berasal dari kredit yang kami salurkan ke sektor rendah risiko pandemi, juga termasuk kepada captive market kami ke segmen ASN,” kata Direktur  Bisnis Ritel dan UUS Bank Jateng Hanawijaya kepada KONTAN. 

Sampai Oktober 2020, Hana bilang Bank Jateng telah mencatat pertumbuhan kredit 4,3% (yoy) menjadi Rp 50,99 triliun. Dimana segmen konsumsi mendominasi dengan nilai Rp 42,17 triliun dan pertumbuhan 4,4% (yoy). Namun segmen komersial tumbuh lebih tinggi sebesar 5,3% (yoy) menjadi Rp 5,03 triliun.

Hal senada juga disampaika oleh Corporate Secretary PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Syahdan Siregar. Penyaluran kredit konsumtif terutama pada segmen multi guna dan kredit pensiun jadi penopang pertumbuhan kredit perseroan. 

Baca Juga: Kalangan bank daerah yakin laju kredit bisa makin kencang di akhir tahun

“Sampai September kami berhasil mencapai target laba bersih senilai Rp 405 miliar dan kredit Rp 23,56 triliun. Selama pandemi, kami masih dapat mempertahankan kinerja yang baik,” ujarnya. 

Ia menambahkan, Bank Sumut yang dapat penempatan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) Rp 1 triliun juga bakal jadi bekal mengejar target laba Rp 537 miliar hingga akhir tahun. 

Selanjutnya: Sejumlah BPD optimistis penyaluran kredit bisnis tumbuh lebih tinggi dari kuartal III

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×