Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, bank juga tak hanya mengandalkan pendapatan bunga bersih dalam kinerja keuangannya. Sebab, bank berhasil membukukan pendapatan non bunga sebesar Rp 820 miliar.
Di sisi lain, bank juga tetap melakukan investasi yang signifikan bagi keberlangsungan bisnisnya. Dalam hal ini, bank fokus pada peningkatan digitalisasi dan modernisasi perangkat berbasis teknologi. Alhasil, biaya overhead bank naik sekitar 6,4% YoY.
Meski biaya naik, Maybank Indonesia masih mampu mencatatkan laba setelah pajak dan dikurangi dengan kepentingan pemegang saham minoritas di periode enam bulan pertama 2024 sebesar Rp 128 miliar.
Baca Juga: Kewajiban Pemenuhan LCR Bank KBMI 1 Segera Berlaku, Begini Dampaknya ke Perbankan
Pada Juni 2024, rasio Loan to Deposit (LDR) berada pada level 90,77% dan Rasio Kecukupan Modal (CAR) tetap kuat sebesar 21,5%.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, mengatakan Bank telah berhasil membukukan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi di semua segmen bisnis utama pada semester pertama 2024. Pertumbuhan ini berjalan selaras dengan pertumbuhan kredit industri dua digit.
Di tengah berbagai tantangan, ia bilang Bank telah berhasil meningkatkan kinerja bisnis intermediasinya dengan menangkap berbagai peluang pertumbuhan melalui penerapan strategi ‘super growth’ didukung upaya berkelanjutan kami dalam memperkuat sinergi ‘One-Maybank’.
“Kami juga berhasil memperkuat fundamental Bank, baik dari segi keseimbangan likuiditas maupun pengelolaan kualitas aset agar selaras dengan target strategis kami,” ujar Steffano.
Baca Juga: Laba Maybank (BNII) Naik 18,5% Jadi Rp 1,74 Triliun pada Tahun 2023
Lebih lanjut, ia bilang kinerja yang ditoreh pada kuartal kedua 2024, telah mendorong Bank untuk membukukan kembali hasil yang positif dari kuartal sebelumnya, serta mendukung rencana pengembangan bisnis kami di kuartal mendatang.
Terakhir, Ia menegaskan Maybank Indonesia akan terus berfokus pada upaya untuk meningkatkan kemampuan Bank yang selaras dengan strategi M25+ yakni dalam merespons berbagai kebutuhan nasabah, peluang pasar maupun tantangan dengan menempatkan kebutuhan nasabah sebagai yang utama di seluruh kegiatan bisnis Bank.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News