Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan perbaikan ekonomi dan semakin ramainya mobilisasi masyarakat, perbankan pun kian agresif dalam menyalurkan kredit multiguna.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), per Oktober 2024 kredit multiguna mengalami peningkatan 11% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1.251,7 triliun. Capaian ini juga meningkat dari bulan sebelumnya atau September 2024 sebesar 10,8% mencapai Rp 1.238,6 triliun.
Bank pun berlomba-lomba menangkap peluang jelang akhir tahun pada momen Natal dan Tahun Baru 2024 dalam menggenjot bisnis ini.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) misalnya, memproyeksikan pembiayaan Mitraguna Berkah akan tumbuh sebesar 17,26 % secara tahunan (YoY).
Baca Juga: Kredit Sindikasi Turun Drastis Saat Kredit Korporasi Mampu Tumbuh, Ada Apa?
Corporate Secretary BSI Wisnu Sunandar mengatakan, menjelang Nataru, pihaknya optimistis pertumbuhan pembiayaan Mitraguna Berkah akan tetap meningkat secara sehat, seiring dengan naiknya permintaan di masa libur Natal dan Tahun Baru.
"Karena fasilitas BSI Multiguna Berkah ini dapat memenuhi kebutuhan hidup, seperti dana darurat misalnya, dan BSI memberikan kemudahan dalam pinjaman," ungkap Wisnu kepada kontan.co.id, Jumat (29/11).
Adapun, sampai dengan Oktober 2024 pembiayaan Mitraguna Berkah tumbuh sebesar 12,94% secara year to date (YtD). Wisnu menjelaskan, peningkatan volume bisnis Mitraguna Berkah ini disebabkan oleh layanan dan SLA pembiayaan Mitraguna Berkah yang semakin baik.
Selain itu, terdorong pula dengan hadirnya channel akuisisi pembiayaan berbasis digital untuk Mitraguna Online dengan segala kemudahannya sehingga proses akuisisi lebih efektif dan efisien.
"Tentunya faktor-faktor tersebut sangat berdampak pada peningkatan volume bisnis pembiayaan Mitraguna Berkah," ujarnya.
Dalam menggenjot kredit multiguna, perseroan juga berupaya untuk terus memperbaiki layanan dan SLA. Selain itu dengan hadirnya BYOND sebagai superapps terbaru, BSI akan semakin meningkatkan penetrasi pembiayaan digital Mitraguna Online kepada target pasar yang memberikan yield yang baik, dengan kualitas pembiayaan yang tetap terjaga.
Setali tiga uang, PT Bank Sumatera Selatan Bangaka Belitung (BSB) juga memproyeksikan, tren sampai dengan akhir tahun dengan adanya momen Nataru akan konsisten tumbuh, dengan target akhir tahun dapat mencapai Rp 14.4 triliun.
Teddy Kurniawan, Pimpinan Divisi Kredit Retail BSB mengatakan, kredit multiguna bank Sumsel Babel sampai dengan saat ini tumbuh sebesar 9.8%, dengan realisasi mencapai Rp 14,2 triliun, meningkat sebanyak Rp 1,2 triliun di tahun 2024.
Baca Juga: Pacu Kredit, Bank DKI Tingkan Layanan Bisnis KPR
"Sentimen yang mempengaruhi salah satunya adalah banyak debitur baru yang terserap dari potensi PPPK dan PNS," kata Teddy.
Dalam meningkatkan kredit multiguna, perseroan juga menerapkan strategi dengan special rate dan pemasaran yang agresif.
Adapun Direktur Utama bank BJB Yuddy Renaldi melihat, kredit multiguna yang pada umumnya di bjb merupakan ASN sampai dengan oktober kemarin masih tumbuh dengan baik sekitar 7,4% yoy.
Nilai ini disebut Yuddy masih sejalan dengan rencana bisnis bjb di mana kredit pada segmen konsumsi multiguna khususnya kredit penghasilan tetap diproyeksikan tumbuh 6%-7% yoy.
"Kami perkirakan pertumbuhan ini berlanjut sampai dengan akhir tahun, terlebih dengan adanya momen Nataru," katanya.
Oleh karena itu, dalam menggenjot kredit multiguna, bank bjb terus memperluas kerjasama payroll yang dikelola, tidak hanya terbatas pada ASN saja tetapi juga perusahaan-perusahaan atau industri padat karya yang memiliki banyak tenaga kerja.
"Di sisi lain dalam hal digitalisasi kami juga memperkenalkan channel pengajuan kredit yang lebih mudah melalui aplikasi," imbuhnya.
Baca Juga: Transaksi Cashless Meningkat, Perbankan Harap Tarik Tunai di ATM Terus Turun
Tak berbeda, EVP Corporate and Social Responsibility BCA Hera F Haryn juga melihat minat personal loan terus membaik, dan memproyeksi kenaikan penyaluran pembiayaan tersebut pada momentum Natal dan Tahun Baru.
"Hal ini sejalan dengan tren peningkatan konsumsi serta mobilitas masyarakat saat Natal dan Tahun Baru," ujarnya.
Hingga September 2024, total outstanding pinjaman konsumer lainnya (mayoritas kartu kredit) di BCA naik 15,0% YoY mencapai Rp21,9 triliun. BCA melihat faktor pertumbuhan ini karena adanya peningkatan kebutuhan nasabah seiring pemulihan perekonomian nasional, sekaligus perluasan basis nasabah BCA.
"Ditopang prospek pertumbuhan ekonomi yang positif dan likuiditas yang solid, BCA optimistis menjaga penyaluran kredit termasuk penyaluran personal loan. Kami berharap personal loan dapat mencatatkan pertumbuhan positif pada tahun ini," jelasnya.
Ke depan, pihaknya senantiasa terus memasarkan personal loan melalui tim pemasaran dan jaringan kantor cabang BCA yang tersebar di berbagai daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News