kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.855   10,00   0,06%
  • IDX 7.383   69,47   0,95%
  • KOMPAS100 1.121   5,46   0,49%
  • LQ45 876   1,40   0,16%
  • ISSI 225   0,73   0,33%
  • IDX30 448   1,01   0,23%
  • IDXHIDIV20 536   0,07   0,01%
  • IDX80 127   0,45   0,36%
  • IDXV30 130   -0,11   -0,09%
  • IDXQ30 148   0,02   0,01%

Transaksi Cashless Meningkat, Perbankan Harap Tarik Tunai di ATM Terus Turun


Jumat, 29 November 2024 / 19:55 WIB
Transaksi Cashless Meningkat, Perbankan Harap Tarik Tunai di ATM Terus Turun
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di salah satu ATM bank Himabara di Jakarta, Senin (16/10/2023). Pesatnya perkembangan layanan digital perbankan telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam menggunakan transaksi nirtunai.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pesatnya perkembangan layanan digital perbankan dalam mempermudah transaksi keuangan, telah mengubah kebiasaan masyarakat dalam menggunakan transaksi nirtunai, dan meminimalisir penggunaan uang tunai fisik. 

Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), volume transaksi tarik tunai melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri) per September 2024 tercatat mencapai 376,14 juta transaksi turun 7,73% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu 407,66 juta transaksi

Adapun nilai transaksi tarik tunai mencapai Rp 350,94 triliun per September 2024, menurun 6,11% yoy dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 373,77 triliun.

Baca Juga: Pamor ATM Makin Turun, Perbankan Pilih Optimalkan Layanan

Sejalan dengan itu, jumlah kartu meningkat menjadi 310,49 juta per September 2024, meningkat 10,36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu 281,35 juta kartu.

Sejumlah bankir juga membenarkan adanya penurunan transaksi tarik tunai melalui ATM.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya, yang mencatatkan penurunan transaksi tarik tunai di ATM 9% yoy per September 2024. 

Head of Division Retail Digital Product and Partnership BNI, Mesah Roni Ginting menyatakan, penurunan ini didorong oleh meningkatnya adopsi budaya cashless di masyarakat, seiring dengan perkembangan layanan digital banking yang memudahkan transaksi non-tunai pada channel digital. 

Baca Juga: Cashless Makin Tinggi, Begini Strategi Perbankan Hadapi Penyusutan Transaksi ATM

Alhasil, justru transaksi digital BNI melalui aplikasi mobile banking wondr by BNI mengalami peningkatan 150% yoy pada Oktober 2024. Peningkatan ini utamanya ditopang pertumbuhan transaksi pembayaran menggunakan QRIS yang meningkat 208% yoy.

Meski demikian, Mesah Roni menyebut kebutuhan akan transaksi tarik tunai tetap memiliki pangsa pasar tersendiri, terutama di kalangan masyarakat yang masih bergantung pada uang tunai untuk kebutuhan sehari-hari atau di wilayah yang belum sepenuhnya terjangkau layanan digital. 

Di sisi lain, menjelang akhir tahun, terutama pada momen Natal dan Tahun Baru, Mesah Roni mengatakan ada potensi peningkatan transaksi tarik tunai oleh masyarakat untuk keperluan liburan, belanja, serta persiapan menghadapi tahun baru. 

Baca Juga: Bank Mandiri Masuk Peringkat Perusahaan Terbaik di Dunia versi Majalah TIME

Untuk itu, BNI telah mengambil langkah antisipasi dengan memastikan ketersediaan dana di ATM, pemeliharaan mesin yang optimal, serta koordinasi dengan tim operasional untuk memastikan layanan tetap berjalan lancar selama periode tersebut.



TERBARU

[X]
×