Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) terus berusaha meningkatkan akses keuangan masyarakat di daerah antara lain melalui pemberian kredit usaha rakyat (KUR) klaster pertanian bunga rendah dan proses cepat kepada petani daerah dan pelaku UMKM.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, pengembangan sektor pertanian masih memerlukan dukungan dari berbagai pihak khususnya tidak terkait pembiayaan, namun juga mengenai pendampingan, pemasaran termasuk pengemasan produk hingga produk siap ekspor.
"Untuk itu, OJK bersama dengan pemerintah daerah setempat, industri keuangan dan juga pemangku kepentingan lainnya mendukung dan terus perluas akses keuangan melalui pengembangan KUR berbasis kluster di berbagai daerah di Indonesia," kata Wimboh, dalam keterangan resmi, Kamis (14/10).
Dalam program TPAKD Provinsi Sulawesi Utara tersebut, turut hadir Bupati Kabupaten Minahasa Royke Octavian Roring, Direktur Utama BPD SulutGo Revino Maudy Pepah dan nomor perwakilan Industri Jasa Keuangan (IJK).
Menurut Wimboh, sektor pertanian masih menjadi salah satu kontributor utama Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mencapai 19,86% dari total PDRB Sulawesi Utara dengan salah satu komoditas pertanian terbesar adalah minyak nabati.
Hingga September 2021, realisasi KUR di Provinsi Sulawesi Utara mencapai Rp 1,548 triliun atau 70,76% dari target telah berhasil disalurkan. KUR sektor pertanian mencapai Rp 282 miliar atau 18,21% dari total pembiayaan dan telah disalurkan kepada lebih dari 10.000 debitur.
Baca Juga: Realisasi KUR secara nasional mencapai Rp 206,04 triliun per 11 Oktober 2021
KUR klaster tanaman sereh wangi menjadi salah satu program kerja TPAKD Provinsi Sulawesi Utara karena memiliki prospek penjualan yang bagus yang dapat dijadikan berbagai produk turunan berupa bahan baku minyak wangi, sabun, dan sampo. "Selain itu, ada sisa fermentasi sereh wangi yang telah diolah dapat dijadikan pakan ternak, dan ini juga mendukung perekonomian hijau," terangnya.
OJK berharap pilot project KUR klaster ini dapat diimplementasikan secara lebih luas dan lebih banyak lagi oleh Bank dan menjadi inspirasi pengembangan di wilayah Sulawesi Utara. Sebab skema KUR kluster dikembangkan untuk mendukung ekosistem melalui pembiayaan dari beberapa bank dan koperasi yang memiliki petani binaan.
Penyaluran KUR DI Sulawesi Utara Capai Rp 1,54 Triliun Pada kesempatan yang sama, Wimboh juga memberikan bantuan kepada Kelompok Tani Sereh Wangi dalam bentuk pemberian satu unit alat penyulingan minyak sereh wangi.
"Saya berharap, dengan adanya alat penyulingan tambahan tersebut dapat meningkatkan volume produksi minyak sereh wangi sehingga memberi nilai tambah bagi komoditas tersebut," terangnya.
Selain di Sulawesi Utara, skema KUR klaster sejenis juga telah berjalan dan direplikasi di beberapa daerah yaitu KUR klaster pertanian padi di Karanganyar Provinsi Jawa Tengah, KUR klaster pertanian Porang di Mojokerto Provinsi Jawa Timur, dan KUR klaster pertanian padi dan jagung di Provinsi Gorontalo.
Melalui KUR klaster ini, diharapkan mampu membantu para petani memperoleh dukungan pembiayaan, pendampingan, hingga pemasaran komoditas pertaniannya sehingga kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.
Selanjutnya: Aset perbankan syariah sentuh Rp 631.58 triliun per Juli 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
