Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Alih-alih mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memenuhi target kuota tahun ini, revisi target justru mewarnai kredit di segmen ini. Itu berarti ada kemungkinan penyaluran kredit yang menjadi salah satu program pemerintah ini tak memenuhi target.
Seperti diketahui, total penyaluran KUR tahun ini hingga September 2023 baru sekitar Rp 177,5 triliun. Artinya, realisasi baru sekitar 60% dari target setelah revisi sebesar Rp 297 triliun.
Adapun, bank yang hampir menyentuh target penyalurannya tahun ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Di mana, bank tersebut telah menyalurkan KUR senilai Rp 14,7 triliun hingga pertengahan Oktober 2023. Di mana, target penyaluran KUR bank berlogo 46 ini senilai Rp 18,7 triliun.
Meski demikian, perlu diingat bahwa BNI sempat melakukan revisi target KUR pada pertengahan tahun ini. Sebelumnya, target mereka mencapai Rp 36,5 triliun.
Baca Juga: Askrindo Syariah Jalin Kerjasama dengan BSI dalam Layanan Kustodian Syariah
“Revisi itu karena alokasi dari pemerintah juga turun,” ujar General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI, Sunarna Eka Nugraha, Jumat (27/10).
Sunarna optimistis bisa merealisasikan target baru tersebut tahun ini dengan berbagai upaya yang dilakukan. Salah satunya digitalisasi yang bisa membuat pengajuan dan pencairan lebih cepat.
Meski berusaha ngebut, Sunarna bilang pihaknya tetap memperhatikan kualitas aset KUR ini. Dalam hal ini, pihaknya berupaya tak sekadar memberikan kredit tapi mendorong pengembangan UMKM ini.
“Dengan kata lain, BNI bukan hanya sekadar lembaga pemberi pinjaman tetapi menjadi mitra pendukung UMKM,” ujarnya.
Sementara itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga tampaknya kesulitan untuk mengejar target KUR senilai Rp 194,4 triliun. Di mana, realisasi KUR yang disalurkan bank dengan fokus UMKM ini baru mencapai Rp 107,84 triliun hingga September 2023.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari bilang saat ini pihaknya sedang mengajukan revisi target untuk penyaluran KUR senilai Rp 160 triliun. Jika target itu disetujui, maka realisasi KUR BRI baru mencapai 67% dari target.
“Sekarang sedang menunggu persetujuan dari Kemenko,” ujarnya, Jumat (27/10).
Baca Juga: Penyaluran Pembiayaan Berwawasan Lingkungan CIMB Niaga Tembus Rp 52,55 Triliun
Sebelumnya, Supari bilang lambatnya penyaluran KUR ini karena perangkat kebijakan baru lengkap hingga September. Namun, ia menegaskan semangat BRI dalam menyalurkan KUR belum pudar.
“Perlu diingat juga bicara UMKM sesungguhnya tidak hanya sekadar KUR,” ujarnya.
Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga tampaknya masih jauh merealisasikan target penyaluran KUR. Hingga akhir Agustus 2023, Bank Mandiri baru menyalurkan KUR sebesar Rp 20,52 triliun atau 42,76% dari target KUR.
Meski demikian, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Atturida pihaknya tak hanya menyalurkan KUR tapi juga konsisten menjaga posisi NPL KUR. Di Agustus 2023, NPL-nya terjaga di angka 1,18%.
“Kami berharap penyaluran KUR dapat berjalan maksimal sampai dengan akhir tahun, dan Bank Mandiri dapat menjangkau lebih banyak calon debitur yang membutuhkan KUR untuk mendorong pertumbuhan sektor UMKM yang lebih baik," ujar Rudi, belum lama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News