Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Group Fintech P2P Lending Akseleran mencatatkan total penyaluran pinjaman usaha mencapai sekitar Rp 2,2 triliun hingga pertengahan Oktober 2022. Penyaluran tersebut melesat hingga 65% dibandingkan realisasi yang sama di tahun 2021.
Pada September lalu, Akseleran juga berhasil mencetak rekor baru dengan menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 350 miliar secara bulanan atau tercatat tumbuh hingga 82% dibandingkan realisasi yang sama pada tahun 2021.
Secara kumulatif, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha hampir sebesar Rp 6 triliun kepada sekitar 4.000 UMKM di Indonesia.
Ivan Tambunan, Group CEO & Co-Founder Akseleran, mengatakan bahwa performa Akseleran untuk mendukung pertumbuhan bisnis UMKM selama lima tahun terakhir terus memperlihatkan tren positif dengan disertai oleh kualitas total kumulatif kredit macet (NPL) yang masih terjaga rendah di angka 0,04% dari total penyaluran pinjaman hingga pertengahan Oktober 2022 atau lebih baik dibandingkan realisasi di semester pertama 2022 yang berada di angka 0,06%.
Baca Juga: Gagal Bayar Peminjam Fintech Lending Tingkatkan Urgensi Penggunaan Asuransi Kredit
“Pada bulan pertama Akseleran beroperasi di Oktober 2017, kita menyalurkan total pinjaman usaha sebesar 2 miliar rupiah. Namun, sekarang di bulan September 2022, Group Akseleran sudah on track dengan menyalurkan total pinjaman usaha sebesar Rp 350 miliar per bulan," ujar Ivan, Jumat (21/10).
Tentu menurut Ivan, ini pertumbuhan yang sangat luar biasa dan pihaknya masih terus mengejar untuk dapat menembus penyaluran pinjaman usaha hingga sebesar Rp 3,2 triliun rupiah di tahun ini.
Menurut Ivan, pencapaian di bulan September 2022 telah mendongkrak pertumbuhan Akseleran di sepanjang kuartal ketiga sebesar 40% dibandingkan kuartal ketiga tahun 2021.
Baca Juga: Ternyata, Industri Fintech Lending hanya Dikuasai oleh 40% Penyelenggara
Pertumbuhan tersebut, kata Ivan, setara dengan realisasi yang dicapai oleh Akseleran selama tiga bulan terakhir dari periode Juli hingga September 2022 sebesar Rp 850 miliar atau berhasil mencatat rata-rata bulanan di kisaran Rp 280 miliar sampai Rp 290 miliar.
“Kami tidak hanya fokus untuk menumbuhkan bisnis UMKM di Pulau Jawa tetapi akan terus memperluas penyaluran pinjaman usaha di luar Pulau Jawa yang hingga saat ini wilayah-wilayah dengan kontribusi terbesar ada di Kalimantan Timur, Riau, Sumatra Selatan, Sulawesi Tenggara, Kepulauan Bangka Belitung, dan Lampung," ungkap Ivan.
Baca Juga: Ini Daftarnya, OJK Temukan 105 Pinjol Ilegal September 2022, Cek Juga Pinjol Resmi
Ia juga berharap di tahun mendatang kontribusi penyaluran pinjaman usaha dari luar Pulau Jawa bisa lebih dari 10% dari total penyaluran pinjaman kumulatif Akseleran dengan sektor-sektor usaha terbesar yang sudah memperoleh pendanaan melalui Akseleran, antara lain dari Engineering/Construction, Coal & Related Energy, Construction Supplies, Business & Consumer Services, dan Oil & Gas.
“Dengan adanya proteksi asuransi kredit yang melindungi 99% pokok pinjaman tertunggak di hampir semua kampanye pinjaman Akseleran telah memberikan rasa nyaman kepada para pemberi dana pinjaman perorangan (retail lender) dan institutional lender untuk terus memberikan pendanaan kepada para pelaku usaha yang membutuhkan modal kerja di aplikasi P2P Lending Akseleran,” imbuh Ivan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News