kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.539   -84,00   -0,51%
  • IDX 6.946   48,23   0,70%
  • KOMPAS100 1.007   6,36   0,64%
  • LQ45 779   4,51   0,58%
  • ISSI 222   1,90   0,86%
  • IDX30 403   2,12   0,53%
  • IDXHIDIV20 476   1,08   0,23%
  • IDX80 114   0,69   0,61%
  • IDXV30 116   0,51   0,44%
  • IDXQ30 131   0,13   0,10%

Per Februari, Adira Finance Salurkan Pembiayaan Sepeda Motor Senilai Rp 2 Triliun


Jumat, 14 Maret 2025 / 14:12 WIB
Per Februari, Adira Finance Salurkan Pembiayaan Sepeda Motor Senilai Rp 2 Triliun
ILUSTRASI. Gerai perusahaan pembiayaan pada diler sepeda motor di Depok, Jawa Barat.Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan sepeda motor sebesar Rp 2 triliun hingga Februari 2025. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID –  JAKARTA. Adira Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan sepeda motor sebesar Rp 2 triliun hingga Februari 2025. 

Chief of Financial Officer Adira Finance, Sylvanus Gani mengatakan kontribusi sektor ini mencapai 41% dari total portofolio perusahaan.

“Adira Finance akan terus menerapkan berbagai inisiatif strategis untuk mendukung pembiayaan sepeda motor, diantaranya dengan terus melakukan ekspansi bisnis secara selektif ke daerah-daerah yang memiliki potensi tinggi dan memperkuat kerja sama dengan diler dan mitra strategis,” ungkap Gani kepada Kontan, Jumat (14/3).

Baca Juga: Adira Finance Proyeksi Pembiayaan Kendaraan Bekas Naik Jelang Lebaran

Tak hanya itu, Adira Finance juga akan terus meningkatkan customer retention melalui penawaran yang lebih baik serta perbaikan proses, seiring dengan inisiatif untuk memperbaiki struktur biaya agar lebih bersaing dengan melakukan proses digitalisasi.

Namun, Gani tak memungkiri, tantangan masih menghadang industri pembiayaan sepeda motor di tahun ini. Misalnya, kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan opsen pajak kendaraan bermotor berpotensi meningkatkan harga jual kendaraan yang dapat menekan daya beli masyarakat.

“Suku bunga acuan yang belum turun lebih jauh dapat membuat kredit kendaraan tetap mahal,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×