CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.859   1,00   0,01%
  • IDX 7.158   -56,74   -0,79%
  • KOMPAS100 1.093   -9,86   -0,89%
  • LQ45 870   -5,35   -0,61%
  • ISSI 216   -2,13   -0,98%
  • IDX30 446   -1,95   -0,43%
  • IDXHIDIV20 540   0,13   0,02%
  • IDX80 125   -1,10   -0,87%
  • IDXV30 136   0,28   0,20%
  • IDXQ30 149   -0,34   -0,23%

Per Juli 2024, Mayoritas Investasi BPJS Ketenagakerjaan Masih Ditempatkan di Obligasi


Jumat, 23 Agustus 2024 / 06:20 WIB
Per Juli 2024, Mayoritas Investasi BPJS Ketenagakerjaan Masih Ditempatkan di Obligasi
ILUSTRASI. Porsi instrumen investasi obligasi atau surat utang BPJS Ketenagakerjaan tercatat sebesar 75,17% hingga Juli 2024. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek mencatat porsi instrumen investasi terbesar masih ditempatkan di obligasi atau surat utang. 

Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun menerangkan porsi instrumen investasi obligasi atau surat utang tercatat sebesar 75,17% hingga Juli 2024.

"Adapun porsi surat utang hingga Juni 2024 mencapai 75,56%," ucapnya kepada Kontan, Senin (19/8).

Lebih lanjut, Oni menyampaikan per Juli 2024, porsi instrumen investasi terbesar selanjutnya diikuti deposito dengan porsi 11,52%, saham sebesar 8,05%, reksadana sebesar 4,91%, lalu properti dengan porsi 0,27%, serta penyertaan sebesar 0,07%.

Baca Juga: Hingga Juli 2024, Dana Kelolaan BPJS Ketenagakerjaan Mencapai Rp 757,94 Triliun

Sementara itu, Oni menyebut total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan hingga Juli 2024 senilai Rp 757,94 triliun. Nilai itu meningkat sebesar sebesar 12,01%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 676,63 triliun.

"Secara rinci, dari total data per Juli 2024, dana kelolaan terbesar ada di program Jaminan Hari Tua (JHT) yang sebesar Rp 474,43 triliun. Diikuti Jaminan Pensiun (JP) sebesar Rp 175,67 triliun," tuturnya.

Selain itu, Oni bilang dana kelolaan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 64,64 triliun, kemudian Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp 16,77 triliun, lalu Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar Rp 13,42 triliun, serta BPJS sebesar Rp 13,01 triliun.

Oni menyebut terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi peningkatan dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan. Salah satunya, yaitu jumlah kepesertaan yang bertambah, serta kesadaran para peserta dalam membayar iuran yang makin membaik. Ditambah tingkat pembayaran klaim yang tetap terjaga. 

"Selain itu, keberhasilan BPJS Ketenagakerjaan dalam membukukan hasil investasi yang positif turut andil dalam penambahan jumlah dana kelolaan tersebut," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (20/8).

Baca Juga: Hasil Investasi BPJS Tenaga Kerja Tumbuh

Adapun BPJS Ketenagakerjaan berhasil mencatatkan hasil investasi hingga Juli 2024 mencapai Rp 30,27 triliun. Nilai itu mengalami peningkatan sebesar 5,84%, jika dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 28,6 triliun. 

Pada tahun ini, Oni mengungkapkan BPJS Ketenagakerjaan menargetkan hasil investasi sebesar Rp 55,28 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×