Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek menyampaikan hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan hingga Juli 2024 mencapai Rp 30,27 triliun.
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Oni Marbun mengatakan nilai itu mengalami peningkatan sebesar 16,2% dan 5,84%, jika dibandingkan capaian per Juni 2024 dan periode yang sama tahun lalu.
"Adapun hasil investasi per Juni 2024 sebesar Rp 26,05 triliun, sedangkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 28,6 triliun," ucapnya kepada Kontan, Senin (19/8).
Pada tahun ini, Oni mengungkapkan BPJS Ketenagakerjaan menargetkan hasil investasi sebesar Rp 55,28 triliun. Target tersebut naik sebesar 25,6%, jika dibandingkan target pada 2023 yang sebesar Rp 44,01 triliun.
Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Catat Klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan Naik 30,98%
Oni menerangkan sampai Juli 2024, total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 757,94 triliun. Secara rinci, dia menyebut dari total nilai tersebut, dana kelolaan terbesar ada di program Jaminan Hari Tua (JHT) yang sebesar Rp 474,43 triliun. Diikuti Jaminan Pensiun (JP) sebesar Rp 175,67 triliun.
Selanjutnya, Oni bilang, dana kelolaan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sebesar Rp 64,64 triliun, kemudian Jaminan Kematian (JKM) sebesar Rp 16,77 triliun, lalu Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebesar Rp 13,42 triliun, serta BPJS sebesar Rp 13,01 triliun.
"Adapun total dana kelolaan per Juli 2024 meningkat sebesar 12,01%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 676,63 triliun," tuturnya.
Selain itu, Oni menyampaikan hingga Juli 2024, porsi instrumen investasi terbesar masih ditempatkan di obligasi atau surat utang dengan porsi 75,17%.
"Diikuti deposito dengan porsi 11,52%, saham sebesar 8,05%, reksadana sebesar 4,91%, lalu properti dengan porsi 0,27%, serta penyertaan sebesar 0,07%," kata Oni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News