Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemain Fintech P2P Lending Akseleran berhasil salurkan total pinjaman usaha secara kumulatif ke pebisnis UMKM di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar Rp 50 miliar hingga pertengahan Oktober 2022. Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul menjadi tiga wilayah yang berkontribusi besar dalam penyaluran pinjaman usaha Akseleran.
Senior Vice President Corporate Communication Akseleran Rimba Laut menuturkan, kinerja penyaluran pinjaman usaha Akseleran di DIY terus tumbuh secara konsisten. Menurut Rimba, selama hampir 10 bulan terakhir di tahun ini total penyaluran pinjaman usaha Akseleran di DIY sudah menembus sekitar Rp 15 miliar atau tumbuh 25% jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2021.
Hal tersebut, menunjukkan animo para pebisnis UMKM di DIY semakin meningkat untuk mengajukan pinjaman modal usaha melalui aplikasi Akseleran.
"Artinya, sejalan dengan tingkat kepercayaan dari masyarakat setempat yang terus aktif melakukan pemberian dana pinjaman di Akseleran yang dapat dilakukan mulai dari Rp100.000," kata Rimba dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10).
Baca Juga: Penyaluran Pinjaman Akseleran Melesat 65% Hingga Oktober 2022
Hingga kuartal III 2022, Akseleran mencatatkan rata-rata penyaluran pinjaman usaha Akseleran di angka Rp1,9 miliar per bulan. "Kami optimistis dapat semakin meningkat lagi berhubung DIY sangat didominasi oleh UMKM," ujar Rimba.
Rimba menambahkan, pertumbuhan yang terjadi pada tahun ini di DIY salah satunya berasal dari pencapaian yang terjadi pada kuartal ketiga tahun 2022 dengan mencatat total penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp 5,7 miliar lebih.
"Dari realisasi itu, setara dengan sekitar 59% terhadap total penyaluran pinjaman usaha yang terjadi pada tahun ini di DIY hingga pertengahan Oktober 2022," jelasnya.
Sekadar informasi, Akseleran sudah menyalurkan total pinjaman usaha kumulatif hampir sebesar Rp6 triliun kepada lebih dari 4.000 UMKM di Indonesia dengan rasio NPL tetap terjaga rendah di angka 0,04%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News