kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Perbankan Berlomba Menebar Kredit ke Terwaralaba


Sabtu, 23 Maret 2013 / 08:14 WIB
Perbankan Berlomba Menebar Kredit ke Terwaralaba
ILUSTRASI. 5 Buah yang Bisa Dikonsumsi untuk Menaikkan Trombosit


Reporter: Roy Franedya | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Ada gula, ada semut. Munculnya Peraturan Menteri Perdagangan yang membatasi kepemilikan gerai reseller, makanan dan minuman, mengundang kehadiran perbankan. Maklum, bank berpeluang menggenjot penyaluran pembiayaan waralaba secara lebih luas kepada para pengusaha.

Salah satunya Bank BNI Syariah (BNIS). Anak usaha Bank Negara Indonesia (BNI) ini menargetkan pembiayaan waralaba tumbuh 25%-30% dalam lima tahun ke depan. Posisi pembiayaan BNIS per akhir 2012 sekitar Rp 25 miliar-Rp 30 miliar.

General Manager Divisi Bisnis Retail BNIS, Kukuh Rahardjo, bilang, pembiayaan waralaba melalui BNIS bisa dilakukan dengan dua cara. Pertama, menggunakan Kartu Hasanah untuk pembiayaan Rp 15 juta-Rp 100 juta dengan bunga 1,95% per bulan.

Kedua, pembiayaan produktif untuk pembiayaan waralaba hingga Rp 1 miliar dengan bunga 13%-15% per tahun. "Menggunakan kartu memang lebih mahal tapi ini bisa digunakan untuk waralaba kecil dengan balik modal cepat, sehingga bunga tidak memberatkan," ujarnya.

Dalam pembiayaan waralaba ini, BNIS akan fokus pada sektor kuliner, pendidikan dan retailler. Alasannya, ketiga sektor ini memiliki peluang berkembang lebih besar ketimbang jenis waralaba lain.

Bank CIMB Niaga juga telah menjalin kerjasama pembiayaan dengan beberapa waralaba retail ternama, seperti Indomaret. Dananya untuk membiayai terwaralaba.

CIMB Niaga memberikan plafon pinjaman mulai Rp 100 juta hingga Rp 1 triliun. Sementara bunga maksimal 14%. Mereka memilih kerjasama dengan waralaba terkenal karena sudah terlihat keberlangsungan usaha dan pendapatannya sehingga mengurangi risiko kredit macet. Tahun ini, kredit waralaba ditargetkan tumbuh di atas 20%.

Langkah yang sama juga ditempuh Bank BCA. Bekerjasama dengan PT Sumber Alfaria Trijaya, bank ini memberikan pembiayaan bagi nasabah prioritas BCA yang ingin memiliki gerai Alfamart.

Bagi nasabah BCA yang ingin memiliki gerai ini akan diberikan suku bunga tetap 10,5% per tahun atau bunga mengambang prime rate 2,25% dengan tenor maksimal lima tahun. Nasabah juga akan diberikan potongan franchise fee sebesar 50% selama lima tahun pertama untuk kepemilikan gerai baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×