kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.403.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.718   7,00   0,04%
  • IDX 8.657   -53,52   -0,61%
  • KOMPAS100 1.182   -11,11   -0,93%
  • LQ45 848   -7,02   -0,82%
  • ISSI 309   -1,55   -0,50%
  • IDX30 438   -4,20   -0,95%
  • IDXHIDIV20 507   -6,34   -1,24%
  • IDX80 132   -1,12   -0,84%
  • IDXV30 139   -1,90   -1,35%
  • IDXQ30 139   -1,98   -1,40%

Perbankan Kebut Transaksi Digital, Optimistis Tren Tetap Positif di Tahun Depan


Selasa, 09 Desember 2025 / 17:34 WIB
Perbankan Kebut Transaksi Digital, Optimistis Tren Tetap Positif di Tahun Depan
ILUSTRASI. BI memprediksi volume pembayaran digital nasional bakal tumbuh 10,8% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada 2025.


Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Tren transaksi digital sejumlah bank nampak melaju kencang tahun ini, sejalan dengan prediksi Bank Indonesia (BI). Di tengah risiko perlambatan ke depannya, perbankan mengupayakan berbagai strategi untuk mempertahankan tren positif tersebut. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, volume pembayaran digital nasional mencapai 39,87 miliar transaksi. Asal tahu saja, capaian itu sudah melampaui realisasi sepanjang tahun 2024 sebesar 36,66 miliar transaksi. 

BI memprediksi volume pembayaran digital nasional bakal tumbuh 10,8% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada 2025. Jika dibandingkan dengan tren tahun sebelumnya, yang mana volume pembayaran digital tumbuh 19,3% YoY, proyeksi pertumbuhan BI tahun ini memang menunjukkan perlambatan. 

Namun, untuk tahun depan BI memprediksi pertumbuhan akan kembali melaju menyentuh level 12,4% YoY. Pun dengan realisasi yang positif tahun ini, perbankan, baik digital maupun konvensional, optimistis dapat menggenjot transaksi digital ke depannya. 

Baca Juga: Bank Raya (AGRO) Pacu Pertumbuhan Lewat Ekspansi Digital dan Penguatan Dana Murah

Misalnya Allo Bank. Head of Digital Strategy Allo Bank Destya Pradityo mengungkapkan, volume transaksi pada fitur-fitur utama seperti QRIS, transfer, top-up, dan bill payment meningkat sekitar hingga tiga kali lipat dalam setahun terakhir. 

Sejalan dengan itu, layanan digital lending seperti PayLater dan Instant Cash tumbuh hingga kisaran enam kali dibanding periode sebelumnya. Secara keseluruhan, ia mengaku tak ada perlambatan dari transaksi digital Allo Bank tahun ini, sehingga kontribusinya sangat signifikan terhadap kinerja. 

“Lonjakan volume transaksi membantu mendorong pendapatan operasional dan memperkuat basis nasabah aktif. Semakin banyak nasabah menggunakan fitur-fitur tersebut, bukan hanya sekedar buka rekening, semakin tinggi retensi dan engagement, dua elemen kritikal dalam model bank digital berbasis layanan,” jelas Destya kepada Kontan, Selasa (9/12/2025). 

Ke depannya, Allo Bank menargetkan pertumbuhan transaksi digital yang tetap kuat. Ia bilang katalis yang bakal mendukung pencapaian target tersebut di antaranya ekspansi ekosistem dan kemitraan dan peningkatan literasi dan inklusi keuangan digital. 

Namun tak cuman itu, Allo Bank juga bakal mendorong inovasi produk dan layanan baru, sekaligus meningkatkan kualitas teknologi dan operasionalnya. 

Krom Bank Indonesia juga mencatatkan lonjakan sepanjang tahun ini. Per November 2025, bank ini mencatatkan rekapitulasi transaksi digital mencapai 1,6 juta transaksi, setara 527% YoY. Pun secara nilai, jumlah transaksi tersebut mencapai Rp 4,90 triliun, tumbuh 216% YoY. 

Presiden Direktur Krom Bank Indonesia Anton Hermawan bilang kombinasi antara upaya ekspansi ekosistem yang sedang berjalan dan produk unggulan dengan return tinggi serta fleksibilitas maksimal, akan mendorong penggunaan Krom yang lebih berkelanjutan. 

“Krom Bank optimistis jumlah transaksi akan terus tumbuh positif dengan mengedepankan kemudahan dan keamanan bertransaksi,” kata Anton. 

Baca Juga: BI Prediksi Pembayaran Digital Makin Masif hingga 2027, Begini Strateginya

Tak cuma bank digital, bank konvensional juga mencatatkan tren positif. Salah satunya Bank Danamon, melalui D-Bank PRO bagi nasabah individu dan Danamon Cash Connect (DCC) bagi nasabah korporasi. 

Chief Digital Officer Bank Danamon Indonesia Andreas Kurniawan mengungkapkan, per September 2025 nominal transaksi melalui D-Bank PRO dan DCC masing-masing tumbuh 35% YoY dan 20% YoY. 

Andreas bilang tren positif tersebut bakal dirawat secara berkelanjutan, salah satunya dengan melakukan berbagai pembaruan pada aplikasi digital yang sudah ada. Ia bilang pembaruan yang dilakukan Danamon menjadi wujud nyata komitmennya dalam memperkuat kapabilitas digitalnya. 

“Secara keseluruhan, Danamon menargetkan untuk tetap menjaga pertumbuhan volume dan transaksi digital secara positif dan berkelanjutan,” kata Andreas. 

Selanjutnya: Secure Parking Buka Ruang Kolaborasi dengan Pelaku Usaha Parkir Kecil Menengah

Menarik Dibaca: Buah untuk Diet Apa Saja, ya? Intip 15 Daftarnya di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×