Perbankan Masuk Paylater, Ini Kata Sejumlah Perusahaan Pembiayaan

Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan optimistis terhadap pertumbuhan bisnis paylater meskipun ada pesaing baru dari perbankan.

SVP Marketing and Communications Kredivo, Indina Andamari, menyadari adanya persaingan ketat dalam bisnis paylater ini.

Namun, ia percaya diri bahwa paylater di Kredivo akan terus bertumbuh dan tidak akan tergerus oleh perbankan. Indina mengatakan bahwa Kredivo telah menjalani bisnis ini selama delapan tahun. Selain itu, Kredivo menawarkan bunga yang masih cukup kompetitif untuk bersaing dengan perbankan.

"Mungkin perbankan secara brand sudah besar, sudah punya kepercayaan, dan basis pengguna yang tinggi, tetapi Kredivo juga punya keunggulan sebagai pelopor. Dari segi pemanfaatan teknologi, proses onboarding, transaksi, dan pengalaman belanja, kami tetap bisa menjaga kualitas. Jadi dari sisi itu kami cukup percaya diri untuk bersaing," ucap Indina di Jakarta, Selasa (25/6).

Baca Juga: Perbankan Masuk, Bisnis PayLater di Perusahaan Pembiayaan Masih Berpotensi Tumbuh

Indina mengungkapkan bahwa selama lima tahun terakhir, jumlah dan nilai transaksi mengalami peningkatan hingga 60% (CAGR) dan 80% (CAGR). Di akhir tahun ini, Indina optimis menargetkan pertumbuhan di angka 30%-60%.

Di sisi lain, PT Akulaku Finance Indonesia mengaku belum merasakan persaingan ketat dengan perbankan dalam bisnis paylater. Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia, Efrinal Sinaga, mengatakan bahwa pangsa pasar paylater sangat besar dan kriteria penerimaan risiko pun berbeda.

"Pasar paylater masih sangat besar, dan kami melihat perbankan bukan sebagai pesaing. Masing-masing punya niche market sendiri," katanya kepada KONTAN.

Meski demikian, Efrinal mengaku bahwa Akulaku akan terus melakukan berbagai strategi untuk menjaga pertumbuhan. Beberapa strategi yang dilakukan termasuk meningkatkan keterlibatan pelanggan, meningkatkan layanan sesuai dengan berkembangnya ekosistem e-commerce, menambah merchant offline, serta meningkatkan infrastruktur telekomunikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News