kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Perbankan Masuk, Bisnis PayLater di Perusahaan Pembiayaan Masih Berpotensi Tumbuh


Selasa, 25 Juni 2024 / 21:30 WIB
Perbankan Masuk, Bisnis PayLater di Perusahaan Pembiayaan Masih Berpotensi Tumbuh
Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda. Perbankan Masuk, Bisnis PayLater di Perusahaan Pembiayaan Masih Berpotensi Tumbuh


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda menilai bisnis paylater dari industri perusahaan pembiayaan masih punya potensi untuk bertumbuh walaupun perbankan turut merambah bisnis ini.

"PertumbuhanNya saya rasa akan lebih tinggi yang buy now pay later (BNPL) dari multifinance," kata Nailul di Jakarta, Selasa (25/6).

Kendati demikian, ia tidak memungkiri bahwa perbankan sudah memiliki ekosistem yang kuat dan reputasi yang baik di masyarakat, hal inilah yang menjadi tantangan perusahaan pembiayaan.

Baca Juga: OJK Catat Piutang Pembiayaan BNPL Per April 2024 Capai Rp 6,47 Triliun

Oleh sebab itu, Nailul mengingatkan agar paylater di perusahaan pembiayaan bertahan maka perusahaan pembiayaan perlu mengambil kepercayaan tersebut.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menetapkan strategi yang baik dalam penagihan kredit, dan mengadopsi prinsip-prinsip seperti perbankan.

"Perusahaan pembiayaan tidak boleh sembrono untuk menagih hutang, mereka (perusahaan pembiayaan) juga harus mengedepankan kesehatan secara finansial, NPL nya itu dijaga 3%-5%, kemudian menggunakan SLIK dalam kredit scoring mereka," lajutnya.

Dengan demikian, menurut Nailul cara tersebut bisa menguatkan ekosistem paylater di perusahaan pembiayaan.

Baca Juga: Perbankan Merambah Bisnis Paylater, Begini Respons Akulaku

Untuk diketahui bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding piutang pembiayaan paylater di industri perusahaan pembiayaan mencapai Rp6,13 triliun hingga Maret 2024. Adapun angka ini meningkat 23,90% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Dalam Rapat Dewan Komisaris beberapa waktu lalu, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK Agusman juga mengatakan kinerja paylater diproyeksi akan tetap tumbuh seiring perkembangan teknologi yang memudahkan masyarakat untuk melakukan transaksi belanja secara online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×