Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit ke segmen Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) diproyeksikan akan terus melaju kencang di tahun 2024 mendatang.
Jika melihat data Bank Indonesia (BI) per Oktober 2023, segmen KKB tumbuh sebesar 13,3% secara tahunan (YoY) dengan nilai Rp 129 triliun. Angka tersebut lebih tinggi dari penyaluran kredit KKB per September 2023 yang hanya tumbuh 6,7% YoY atau senilai Rp 128,3 triliun.
Para ekonom juga melihat pertumbuhan yang positif di segmen KKB akan berlanjut di tahun mendatang. Pasalnya sepanjang tahun 2023 ini segmen KKB terus mengalami pertumbuhan signifikan, sejalan dengan berbagai insentif yang diberikan pemerintah.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah memproyeksikan hal tersebut sejalan dengan pertumbuhan konsumsi masyarakat yang kian meningkat di tahun depan.
Baca Juga: Volta, MCASH Group, Hadirkan Motor Listrik Mandala dengan Warna Elegan
"Menuju tahun baru dan juga ada lebaran tahun depan tentu proyeksinya konsumsi masyarakat akan besar, jadi pertumbuhan kredit konsumsi masih terus tumbuh," kata Piter saat ditemui di Jakarta, Selasa (5/12).
Asal tahu saja, pembelian kendaraan bermotor sebesar 70% dilakukan melalui pinjaman institusi bank dan juga perusahaan multifinance. Sementara itu perbankan sendiri juga optimis proyeksi KKB di tahun 2024 akan terus bergerak naik, mengingat kinerja KKB menuju sisa akhir tahun 2023 menunjukkan kinerja yang positif.
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) juga memproyeksikan penjualan kendaraan bermotor akan tembus mencapai 6,5 juta pada tahun 2024. Sejumlah perbankan juga optimis untuk menyongsong tahun depan dengan laju pertumbuhan KKB yang lebih baik lagi.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya, yang mencatat penyaluran pembiayaan ke segmen KKB terus tumbuh. Adapun per September 2023, BCA mencatat segmen KKB di BCA naik 22,1% YoY menjadi Rp 53,5 triliun. Alhasil total portofolio kredit konsumer BCA naik 14,4% YoY menjadi Rp 189,6 triliun.
"Saat ini, kami melihat permintaan kredit konsumer, khususnya KKB masih solid, tercermin dari pelaksanaan dua kali expo di tahun ini yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp46 triliun, atau meningkat lebih dari 50% dibandingkan capaian tahun 2022," kata Hera kepada Kontan, Selasa (5/12).
Sementara itu, Hera menyebut adapun rasio kredit bermasalah (NPL) di segmen kredit konsumer dapat terjaga dengan baik, sehingga secara keseluruhan kami mencatat bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) BCA tercatat sebesar 2,0% di sembilan bulan pertama tahun 2023, turun dari 2,2% di tahun sebelumnya.
Penurunan rasio NPL BCA disebut Hera utamanya didorong oleh pemulihan arus kas debitur seiring dengan perbaikan aktivitas perekonomian, serta BCA yang terus menerapkan disiplin manajemen risiko dalam penyaluran kredit.
BCA memiliki pencadangan yang memadai, dengan rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang kokoh, masing-masing sebesar 226,9% dan 66,6%.
"Ke depannya kami berharap penyaluran kredit baik itu KKB maupun kredit lainnya dapat terus bertumbuh. BCA berkomitmen untuk senantiasa memberikan produk dan pelayanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik nasabah yang beragam," kata dia.
Sementara itu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mencatat pertumbuha penyaluran kredit di segmen KKB terus bertumbuh positif. SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri Josephus K. Triprakoso mengatakan pertumbuhan penyaluran segmen KKB Bank Mandiri setidaknya naik sebesar 7% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: AAUI Catat Premi Asuransi Umum Naik 10,1% di Kuartal III-2023
Meski tidak memberikan rincian angkanya, namun jika melihat laporan presentasi perseroan, adapun orosi penyaluran kredit ke segmen KKB 34,6% dari total kredit konsumer Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sebesar Rp109,322 triliun atau senilai Rp37,82 triliun per September 2023.
"Secara kualitas KKB sendiri masih terjaga, mengingat dari strategi akuisisi yang dilakukan berfokus kepada nasabah Bank Mandiri sendiri serta nasabah payroll. Strategi akuisisi ini akan terus berlanjut pada tahun depan untuk mempertahankan kualitas yang masih terjaga," kata dia kepada Kontan, Selasa (5/12).
Lebih lanjut Josephus menyebut untuk proyeksi penyaluran kredit ke segmen KKB, jika melihat informasi dari Gaikindo bahwa target penjualan di tahun 2024 adalah sebesar 1,1 juta unit atau naik dari target tahun ini yang sebesar 1,05 juta unit.
"Melihat potensi kenaikan pada market tersebut Bank Mandiri sendiri optimis dan akan terus memaksimalkan penggunaan sarana digital seperti Livin’ by Mandiri yang dimana nasabah dapat mengajukan langsung melalui Livin’ by Mandiri tersebut," kata dia.
Selain itu dia juga menyebut Bank Mandiri akan memaksimalkan peran jaringan Cabang dan Multifinance Perusahaan Anak untuk memperluas akuisisi.
Wakil Direktur PT Bank Mega Tbk (MEGA) Lay Diza Larentie mengatakan pihaknya optimis tahun depan segmen KKB akan melaju kencang.
"Kalau segemn KKB kami banyak bekerja sama dengan grup, melakukan join financing, kami espektasinya tahun depan itu level menengah itu growing, sehingga tentu kebutuhan financing dari kendaraan juga terus naik bertumbuh, kami ingin tumbuh sehat, untuk RBB masih menunggu review dari OJK," kata dia
Meski tidak merinci berapa angka pertumbuhan segmen KKB yang di, namun Diza menyebut Bank Mega akan menargetkan pertumbuhan yang prudent di segala segmen pada tahun 2024 mendatang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News