kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Perbankan percepat tahapan transformasi digital untuk hadapi new normal


Jumat, 12 Juni 2020 / 20:29 WIB
Perbankan percepat tahapan transformasi digital untuk hadapi new normal
ILUSTRASI. Penggunaan aplikasi perbankan digital.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan akan melakukan percepatan tahapan rencana yang sudah disusun dalam menuju transformasi layanan perbankan digital untuk menghadapi kondisi new normal dari pandemi Covid-19.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah menyusun peta jalan atau road map dalam meningkatkan layanan digital terhadap nasabah baik untuk segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan konsumer. Dalam peta jalan tersebut telah disusun tahapan langkah yang akan ditempuh menuju transformasi digital.

Dengan adanya kondisi new normal, Director IT & Operation Bank BRI Indra Utoyo mengatakan, perseroan pasti akan melakukan percepatan delivery layanan Digital di antaranya percepatan penambahan fitur di layanan digital eksisting.

Baca Juga: BRI siapkan peluncuran produk digital baru hadapi new normal

Namun, percepatan tersebut menurutnya tidak berpengaruh terhadap serapan belanja modal atau capital expenditure (capex) IT BNI karena serapan akan sejalan dengan timeline proyek.

Sementara pada masa pandemi Covid-19, terdapat beberapa kendala dalam serapan capex karena terhambatnya rantai pasok terutama terkait dengan perangkat IT yang banyak yang tergantung dengan produk impor.

"Kendala ini berlaku untuk perangkat keras. sedangkan untuk pengembangan-pengembangan terkait dengan perangkat lunak tetap berjalan," kata Indra pada Kontan.co.id, Jumat (12/6).

Hal itu membuat serapan capex IT BRI masih rendah. Hingga Mei 2020, BRI baru menyerap 31% dari anggaran Rp 3,7 triliun tahun ini. Tetapi Indra menyakini, serapan tersebut akan terus meningkat hingga akhir tahun sejalan dengan timeline project yang selesai di akhir tahun.

Untuk melanjutkan road map transformasi digital yang telah dicanangkan, BRI akan mempersiapkan banyak inisiatif-inisiatif baru dalam menyongsong new normal, mulai dari pengembangan fitur di layanan digital yang sudah ada maupun platform-platform baru untuk mendukung digitalisasi.

Pengembangan yang dilakukan seperti pembukaan rekening secara digital penuh dengan menggunakan face recognition, penyaluran kredit secara digital bagi para merchant e-Commerce, dan platform ekosistem perdagangan pasar secara digital. "BRI akan melakukan peluncuran produk digital dalam waktu dekat, tunggu saja," tandas Indra.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×