Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, pada 2024 Bank BSB berhasil menyalurkan 63% dari kuota KUR senilai Rp 2,4 triliun. Menurutnya, kendala yang dihadapi dengan tidak tercapainya penyaluran sesuai target, yakni adanya ketentuan/kriteria khusus penerima KUR, kondisi ekonomi dengan daya beli yang menurun, dan banyaknya berkas tertolak karena BI checking macet (paylater).
Dari sisi bank syariah, ada PT Bank Syariah Indonesia (BSI) yang mendapatkan plafon kuota KUR syariah sebesar Rp 17 triliun di tahun ini. Jumlah tersebut naik dari target tahun lalu yang hanya Rp 16 triliun.
Direktur Retail Banking BSI Harry Gusti Utama mengatakan, dari periode 2021 hingga Desember 2024, jumlah penerima manfaat KUR syariah di BSI mencapai 420.000 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Baca Juga: BSI Dapat Alokasi KUR Syariah Rp 17 Triliun Pada Tahun 2025
Pada 2024 lalu, realisasi penyerapan KUR syariah dari BSI kepada pelaku UMKM menembus Rp 15,42 triliun atau sekitar 97% dari target yang ditetapkan pemerintah. Perusahaan pelat merah itu pun telah berhasil memberikan akses permodalan kepada 131.000 penerima.
Mereka merupakan pelaku usaha yang didominasi sektor perdagangan, pertanian dan jasa. Di tahun ini pun diperkirakan terdapat lonjakan penerima KUR syariah BSI.
Gusti juga menjelaskan penyerapan KUR tertinggi berada di wilayah Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Daerah-daerah tersebut dinilai memiliki pelaku UMKM yang tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja.
Selanjutnya: Trisula International (TRIS) Targetkan Pertumbuhan Penjualan Dua Digit Tahun Ini
Menarik Dibaca: Rilis Priming Water, Studio Tropik Kembangkan Bisnis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News