kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan siapkan berbagai strategi untuk menjaga perolehan margin bunga


Minggu, 03 Februari 2019 / 15:00 WIB
Perbankan siapkan berbagai strategi untuk menjaga perolehan margin bunga


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank menengah dan kecil menilai peluang untuk menjaga rasio net interest margin (NIM) tahun ini akan makin menantang. PT Bank Mayora bahkan memperkirakan NIM perseroan akan susut di tahun ini. 

Direktur Utama Bank Mayora Irfanto Oeij mengungkap pada akhir tahun lalu posisi NIM perseroan ada di level 5,24%. Realisasi tersebut cenderung menurun dari periode tahun 2017 sebesar 5,39%.

Sayangnya, Irfan sapaan akrab Irfanto ini tidak dapat merinci besaran NIM yang dipatok pada akhir tahun 2019. Yang jelas, Ia menyebut salah satu penyebab NIM akan tergerus utamanya disebabkan masih berlanjutnya kenaikan bunga ditambah ekpansi bank besar di tahun ini.

"Tahun ini kami akan meningkatkan porsi dana murah, dan mengatur keseimbangan penghimpunan DPK (dana pihak ketiga) dengan kemampuan penyaluran kredit untuk menjaga NIM," terang Irfan.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan Desember 2018 Bank Mayora mencatatkan realisasi kredit sebesar Rp 4 triliun. Posisi tersebut baru tumbuh tipis 2,95% secara year on year (yoy) dari periode tahun 2017 yang mencapai Rp 3,89 triliun.

Di sisi lain bank menengah seperti PT Bank BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga memperkirakan NIM masih akan stabil di level 6,37% dengan asumsi pertumbuhan pendapatan bunga bersih (NII) di kisaran 8,5% tahun ini. Asal tahu saja, tahun lalu NII bank bersandi bursa BJTM ini baru tumbuh 5,92% yoy menjadi Rp 3,72 triliun.

"Bank Jatim tetap berupaya menjaga NIM sesuai dengan aturan dan memperhatikan dinamika bisnis di 2019 serta memberikan kualitas layanan terbaik pada nasabah dengan tetap menjaga sustainabiltias bank," ujar Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Satyagraha.

Sebagai informasi saja, akhir November 2018 lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat NIM bank umum ada di posisi 5,12% menurun dari 5,31% pada periode tahun 2017. Bila dirinci, NIM BUKU I masih tercatat naik dari 5,45% menjadi 5,6% secara tahunan.

Sementara NIM BUKU II sedikit tergerus menjadi 5,05% pada November 2018 dari tahun sebelumnya 5,09%. Penurunan paling dalam ada di bank menengah atau BUKU III dari 4,38% menjadi 4,2% serta BUKU IV yang sempat menyentuh 6% di tahun 2017 akhir menjadi 5,77% di bulan November 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×