Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah menggodok beleid ihwal skema baru pensiun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Melalui skema baru ini, sumber dan pensiun Aparat yang sebelumnya hanya mengandalkan APBN, mulai ditanggung bersama dengan ASN. Targetnya beleid akan dirampungkan tahun ini, sebab pada 2020 skema ini diharapkan telah terimplementasi.
Di lain sisi perbankan yang memiliki produk kredit pensiun telah ambil ancang-ancang. Direktur Utama PT Bank Mandiri Taspen (Mantap) Jospehus K. Triprakoso misalnya, bilang tahun ini perseroan akan fokus mengembangkan produk khusus bagi ASN.
“Kami fokus dalam hal mengembangkan produk serta layanan yang khusus untuk pensiunan serta ASN yg sedang mempersiapkan masa pensiun yang lebih baik,” kata pria yang akrab disapa Jos ini kepada Kontan.co.id, Senin (21/1).
Produk yang dimaksud Jos adalah Kredit Mantap Pensiun yang ditujukan khusus bagi ASN, TNI, Polri, serta pegawai BUMN, dan BUMD. Produk ini menawarkan plafon maksimal hingga Rp 350 juta, dan tenor paling lama 15 tahun.
Sementara sepanjang 2018, Jos bilang Mantap telah mencairkan kredit pensiun senilai Rp 7,6 triliun atau sebesar 93% dari pencairan total kredit Bank Mantap sekitar Rp 8,2 triliun.
Sementara hingga November 2018, total outstanding kredit Mantap mencapai Rp 15,2 triliun, di mana outstanding kredit pensiun pensiunnya mencapai Rp 13,9 triliun. “Penyaluran kredit pensiun kami tumbuh 13,5% (yoy) dibandingkan pada 2017,” lanjut Jos.
Untuk tahun ini, Jos bilang perseroan menargetkan bisa mencairkan kredit mencapai Rp 8 triliun dengan porsi kredit pensiun yang mencapai Rp 18,5 triliun.
“Kami juga mengembangkan layanan berbasis digital untuk memudahkan pensiunan mengambil manfaat pensiun sehingga tidak harus datang ke kantor Lagi,” lanjut Jos.
Serupa dengan PT Bank Negara Indonesia (persero), bank plat merah ini juga mengatakan ada beberapa strategi yang akan diambil guna menggenjot kredit pensiun tahun ini.
“Kami akan mencoba meraih lebih banyak nasabah pensiun, dan masa prapensiun, misalnya dengan melakukan lebih banyak kerja sama dengan Dana Pensiun (Dapen). Di lain sisi tentu memberikan proses yang lebih cepat serta harga pricing kompetitif,” kata Vice President Product Development Management BNI Ergos Mahar kepada Kontan.co.id.
Sepanjang 2018 sendiri, Ergos bilang perseroan telah berhasil menyalurkan kredit pensiun sebesar Rp 2 triliun. Tumbuh dua kali lipat dibandingkan 2017.
“Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan di atas 50%, dengan nilai booking lebih dari Rp 3 triliun,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News