Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) BNI melihat instrumen deposito pada tahun ini diperkirakan akan semakin menarik. Hal ini seiring dengan tren kenaikan bunga menyebabkan imbal hasil deposito diperkirakan semakin mengalami kenaikan.
Saktimaya Murti Pemimpin Unit DPLK BNI bilang pilihan instrumen investasi deposito cukup bijak dilakukan untuk saat ini. “Apalagi saat ini suku bunga deposito cukup tinggi, bisa dua kali lipat dari inflasi,” kata Saktimaya kepada kontan.co.id, Jumat (18/1).
Meskipun tren imbal hasil deposito mengalami kenaikan, prinsipnya besaran penempatan investasi tergantung pada pilihan investasi peserta. Saat ini sebagai gambaran porsi deposito menjadi penyumbang utama dana kelolaan DLPK BNI yaitu 60%.
Tingginya porsi deposito ini seiring dengan ketidakpastian makro dan faktor eksternal yang sangat berpengaruh kepada pasar keuangan dalam negeri. Selain itu instrument ini juga dipilih untuk menjaga prudensialitas dana pensiun.
Sebelumnya kontan.co.id pernah memberitakan bahwa seiring kenaikan suku bunga dan ketatnya persaingan menghimpun dana pihak ketiga (DPK), bank mengerek bunga deposito termasuk special rate alias bunga spesial bagi nasabah kaya. Bank yang masuk bank umum kegiatan usaha (BUKU) III merupakan kelompok bank yang memasang special rate deposito paling tinggi.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, bunga spesial deposito BUKU III tercatat sebesar 7,73%. Lebih tinggi dari special rate BUKU IV yang sebesar 7,29%, BUKU II sebesar 7,36%, dan bunga spesial BUKU I yang rata-rata sebesar 7,31%.
Sedangkan secara industri, rata-rata special rate mencapai 7,44%. LPS memperkirakan kenaikan suku bunga simpanan akan terus berlanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News