kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Perbankan syariah tumbuh moderat di 2014


Jumat, 01 November 2013 / 09:21 WIB
Perbankan syariah tumbuh moderat di 2014
ILUSTRASI. Promo Nacific Spesial Gajian Periode 23-26 Juni 2022


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: A.Herry Prasetyo

JAKARTA. Perlambatan ekonomi global masih akan membayangi kinerja industri perbankan syariah tahun depan. Karena itu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan, penyaluran pembiayaan perbankan syariah akan tumbuh di level moderat atau di kisaran 43% pada tahun 2014.

Untuk menggeber laju industri syariah, BI, perbankan syariah dan pemangku kepentingan meluncurkan program Gerakan Ekonomi Syariah (GRES), Kamis (31/10). Dengan program tersebut, kinerja industri syariah, baik melalui pembiayaan maupun penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) diharapkan  tumbuh lebih kencang. "Jika program GRES berjalan efektif, pembiayaan syariah bisa tumbuh optimistis," kata Halim Alamsyah, Deputi Gubernur BI.

Sekadar catatan, BI memiliki beberapa skenario pertumbuhan industri syariah. Skenario agresif untuk menyebut pertumbuhan sebesar 70% dan skenario moderat jika pertumbuhan industri syariah di kisaran 43%. Pertumbuhan sebesar 26% disebut skenario konservatif.

Edy Setiadi, Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI,   mengatakan segmen pembiayaan perbankan syariah masih menyasar sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan konsumsi. Sementera,  sektor yang memiliki potensi besar adalah jasa dunia usaha, perdagangan, restoran dan hotel, jasa sosial dan konstruksi. "Hampir 80% pembiayaan mengalir ke UMKM, sisanya pembiayaan konsumsi namun bersifat produktif," kata Edy.

Hingga September 2013 lalu, industri perbankan  syariah mencatat penghimpunan DPK sebesar Rp 171,9 triliun. Jumlah ini tumbuh 29% ketimbang periode sama tahun 2012. Sementara, pembiayaan hingga September 2013 mencapai Rp 177,4 triliun, tumbuh 32%.

 Menurut Edy,  pertumbuhan kinerja perbankan syariah tahun ini bisa melambat lantaran dampak perlambatan ekonomi. Ke depan, dampak perlambatan ekonomi masih akan berpengaruh ke kinerja perbankan syariah. Karena itu, bank syariah mesti jeli menggarap peluang yang  memiliki potensi untuk digarap.

Direktur Bisnis BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, sependapat dampak ekonomi global masih akan berlanjut pada tahun depan. Ia memperkirakan, penyaluran pembiayaan BNI Syariah tahun 2014 hanya tumbuh sebesar 35%.

Proyeksi ini lebih rendah ketimbang pertumbuhan pembiayaan tahun 2013 yang diperkirakan di kisaran 44%-45%. "Kondisi global lebih menghawatirkan ketimbang kondisi di dalam negeri seperti inflasi tinggi," kata Imam.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×