Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus berkomitmen untuk mendukung prinsip lingkungan, sosial, tata kelola (ESG) yang mengacu pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Komitmen itu tidak dalam bentuk dukungan pembiayaan ke pelaku industri yang menerapkan ESG tetapi juga menerapkan sendiri prinsip tersebut lewat program-program tanggung jawab sosial perusahaan.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) melihat potensi bisnis dari pembiayaan berbasis ESG akan terus mengalami peningkatan seiring dengan perhatian yang besar berbagai pemangku kepentingan terkait hal tersebut.
Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, ESG merupakan salah satu komitmen BRI dalam strategi transformasi yang dilakukan.
"Organisasi perusahaan telah disesuaikan untuk itu. BRI membentuk Unit Kerja Khusus yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan ESG itu," katanya pada KONTAN, Kamis (27/1).
Baca Juga: BCA Salurkan Kredit Berkelanjutan Rp 154,4 triliun
Komitmen BRI dalam penerapan ESG tercermin dari operasional bisnis komposisi aset yang dimiliki BRI. Di mana hingga kuartal III-2021, sebanyak 64,6% atau setara Rp588,6 triliun aset BRI merupakan aset dengan penerapan prinsip ESG. Angka tersebut akan diupayakan terus meningkat dari waktu ke waktu.
BRI telah memperkuat tata kelola ESG, diantaranya dengan membentuk Desk ESG (Unit Kerja Khusus yang mengelola ESG) dan penyelenggaraan ESG Committee.
Selain itu, dalam transformasi BRI yang di dalamnya terdapat penerapan ESG juga terus diupayakan untuk diimplementasikan hingga ke perusahaan anak BRI, sehingga fungsi dalam rangka value creation dalam penerapan praktik ESG juga akan terus ditingkatkan terhadap BRI Group.
"Transformasi di sembilan anak perusahaan tersebut juga mendorong pemetaan risiko atau spreading risk yang lebih optimal. Dengan begitu, BRI bisa tetap meneruskan pertumbuhan bisnis berkelanjutan," tambahnya.
Senada, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga terus penerapan ESG. "Kami sangat mendukung ESG. Untuk bidang-bidang yang tidak disukai, kami tidak akan masuk kesitu. Kita akan tetap menjaga. Dan untuk debitur yang ada, kami mendidik mereka bagaimana water treatmentnya dan greenery masuk dalam ESG dan SDGs," kata Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiatmadja.
Adapun penyaluran kredit BCA di sektor ini mencapai Rp 154,4 triliun atau naik 20,9% dari tahun sebelumnya. Jahja bilang, nilai itu jauh di atas target pertumbuhan 5,5%.
Pembiayaan ESG tersebut berkontribusi 24,8% terhadap total portofolio kredit BCA. Itu mencakup pembiayaan kepada sektor UKM, pengelolaan sumber daya alam hayati dan lahan yang berkelanjutan, transportasi ramah lingkungan, energi terbarukan, produk eco-efficient, pengelolaan air dan air limbah, hingga efisiensi energi.
Lebih lanjut, Jahja menjelaskan bahwa SDGs itu cakupannya luas, ada 17 bidang. Diantaranya mengatasi kemiskinan, menjaga iklim, mendukung kesehatan, bidang pendidikan, energi bersih, infrastruktur, mengurangi ketimpangan dan lain-lain.
Baca Juga: BNI Salurkan Pembiayaan Hijau Senilai Rp 172,4 Triliun Sepanjang 2021
Hal-hal tersebut sudah dilakukan BCA selama ini melalui program CSR. "Kami banyak mendidik desa-desa wisata untuk mengurangi kemiskinan, memberikan kesempatan yang sama antara pria dan wanita, kami ajari mereka untuk buat homestay dan membina untuk menghasilkan kerajinan-kerajinan," tutur Jahja.
Adapun PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan portofolio pembiyaan hijau tRp 172,4 triliun atau 29,6% dari total portofolio kredit BNI sebesar Rp 582,43 triliun di 2021.
Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada mengatakan, pembiayaan hijau ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil dengan total portofolio mencapai Rp 117 triliun.
Selebihnya digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan, serta pengelolaan polusi dan pengelolaan limbah.
Menurutnya, kinerja pembiayaan hijau yang positif serta didukung kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi, serta praktik Tata Kelola Perusahaan yang unggul, mendorong peningkatan rating ESG BNI dari MSCI menjadi A sejak November 2021. Ia menjelaskan rating A saat ini menjadi yang tertinggi di antara perbankan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News