kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI Salurkan Pembiayaan Hijau Senilai Rp 172,4 Triliun Sepanjang 2021


Rabu, 26 Januari 2022 / 16:24 WIB
BNI Salurkan Pembiayaan Hijau Senilai Rp 172,4 Triliun Sepanjang 2021
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di kantor cabang Bank BNI Jakarta (5/11). BNI Salurkan Pembiayaan Hijau Senilai Rp 172,4 Triliun Sepanjang 2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus menyalurkan kredit ke sektor keuangan berkelanjutan. Direktur Manajemen Risiko BNI David Pirzada mengatakan kinerja pembiayaan segmen hijau BNI juga tercatat sangat positif pada 2021.

Portofolio hijau tercatat Rp 172,4 triliun atau 29,6% dari total portofolio kredit BNI.  BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit 4,5% yoy dari 553,1 triliun menjadi Rp 582,43 triliun di 2021.

"Pembiayaan hijau ini utamanya diberikan untuk kebutuhan pengembangan ekonomi sosial masyarakat melalui pembiayaan segmen kecil dengan total portofolio mencapai Rp 117 triliun. Adapun, selebihnya digunakan untuk kebutuhan pembangunan ekosistem lingkungan hijau, energi baru terbarukan, serta pengelolaan polusi dan pengelolaan limbah," ujar David secara virtual pada Rabu (26/1). 

Menuruntnya, kinerja pembiayaan hijau yang positif serta didukung kepedulian sosial dan lingkungan yang tinggi, serta praktik Tata Kelola Perusahaan yang unggul, mendorong peningkatan rating ESG BNI dari MSCI menjadi A sejak November 2021. Ia menjelaskan rating A saat ini menjadi yang tertinggi di antara perbankan Indonesia.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,50% ke 6.600 Pada Akhir Perdagangan Rabu (26/1)

Asal tahu saja, BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan positif di sepanjang 2021. Laba bersih tahun 2021 tercatat Rp 10,89 triliun, tumbuh 232,2% year on year (yoy), atau tiga kali lipat dari profit tahun 2020.

Direktur Utama BNI, Bapak Royke Tumilaar menyampaikan kinerja BNI 2021 tercatat sanggat menggembirakan di mana laba bersih tersebut mampu melampaui ekspektasi pasar.

Pencapaian Laba bersih ini dihasilkan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh kuat 14,8% yoy sehingga mencapai Rp31,06 triliun.

"Pencapaian ini bahkan menjadi yang tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi. Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan dan kebijakan yang efektif membuat cost of credit membaik menjadi 3,3%," ujar Royke secara virtual pada Rabu (26/1).

Baca Juga: BI Masih Optimistis Pertumbuhan Ekonomi pada 2022 Bisa Capai 5,5%

Peningkatan pendapatan operasional bank dihasilkan dari pertumbuhan kredit yang sehat sebesar 5,3% yoy menjadi Rp 582,44 triliun; Net Interest Margin (NIM) yang tangguh di level 4,7%; serta pendapatan berbasis komisi (FBI) yang pada akhir tahun 2021 tercatat tumbuh 12,8% yoy. BNI mempercayai bahwa masih terdapat ruang untuk terus tumbuh ke depannya.

“Kami menutup tahun 2021 dengan peningkatan laba bersih tiga kali lipat dari perolehan 2020 dan kami yakin itu sudah berada di atas ekspektasi pasar. Kami pun sepenuhnya memahami bahwa ada ruang untuk peningkatan lebih baik lagi depan,” katanya.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×