Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan adanya tren kenaikan suku bunga nampaknya tidak berpengaruh terhadap kinerja bisnis kredit konsumer perbankan yang terus tumbuh secara konsisten hingga semester I tahun ini.
Merujuk data Bank Indonesia (BI) Kredit Konsumsi tumbuh 9,1% secara tahunan alias year on yerar (YoY) menjadi Rp 1.895,3 triliun pada Juni 2023.
Hal ini terutama didorong oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) 10,1% YoY menjadi Rp 663,6 triliun. Sedangkan kredit Kendaraan Bermotor (KKB) tumbuh 17,4% menjadi Rp 127,1 triliun, dan Kredit Multiguna tumbuh 7,6% menjadi Rp 1,104,6 triliun.
PT Bank Central Asia Tbk berhasil keluar menjadi bank yang menyalurkan kredit konsumer terbesar, mencapai Rp 183,864 triliun pada semester I-2023 atau naik 13,9% secara tahunan.
Baca Juga: Begini Dampak Tren Kenaikan Suku Bunga Bagi Perusahaan Multifinance
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menjelaskan, hingga Juni 2023, kredit konsumer menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, ditopang oleh KPR yang tumbuh 12,0% YoY menjadi Rp 114,6 triliun, serta KKB yang naik 19,2% YoY menjadi Rp 51,4 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 15,4% YoY menjadi Rp 14,6 triliun.
"Peningkatan kredit konsumer salah satunya ditopang oleh hasil pelaksanaan BCA Expoversary 2023 yang ditutup pada akhir April lalu. Kami melihat permintaan yang kuat untuk kepemilikan rumah, serta pulihnya ketersediaan kendaraan bermotor sehingga turut mendorong permintaan KKB," ujar Hera kepada kontan.co.id, Jumat (11/8).
Hera mengatakan, BCA akan terus mengoptimalkan penyaluran kredit konsumer di seluruh segmen, baik untuk KPR, KKB, maupun kartu kredit. Secara umum, perseroan juga relatif belum menaikkan suku bunga kredit hingga saat ini. Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) BCA termasuk salah satu yang terendah di industri.
Dari sisi kredit konsumer, KPR BCA bahkan menawarkan beragam pilihan suku bunga, mulai dari 3,75% eff.p.a untuk Fix 3 tahun, dan mulai dari 3,78% eff.p.a Fix Berjenjang hingga 10 tahun.
"Ditopang oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang positif dan likuiditas yang solid, BCA tetap optimis dalam penyaluran kredit dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian, sehingga kualitas pinjaman tetap terjaga. BCA juga senantiasa mengamati dinamika yang terjadi di pasar," imbuhnya.
PT Bank Mandiri juga menjadi salah satu yang berhasil mencatatkan kenaikan kredit konsumer pada semester I-2023 mencapai Rp 106,3 triliun, meningkat 11,7% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 95,2 triliun.
Peningkatan kredit konsumer salah satunya ditopang oleh pertumbuhan KPR yang meningkat 9,33% YoY menjadi Rp 51,5 triliun, kredit kendaraan meningkat 13,5% YoY menjadi Rp 37,5 triliun dan kartu kredit yang meningkat 17% menjadi Rp 14,9 triliun.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), mencatatkan kredit konsumer mencapai Rp 116 triliun atau tumbuh 11,7% secara tahunan.
Hal ini ditopang oleh Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) tumbuh 7,9% secara tahunan menjadi Rp 55,3 triliun, kredit personal loan naik 17,6% secara tahunan menjadi Rp 46 triliun, dan kartu kredit tumbuh 9% secara tahunan menjadi Rp 13,1 triliun.
Baca Juga: Sejumlah Bank Optimistis Bisnis Trade Finance Kian Membaik
Sementara PT Bank CIMB Niaga mencatat kenaikan kredit konsumer mencapai Rp 69,34 triliun pada semester I-2023 atau meningkat 8% YoY. Kenaikan ini terutama ditopang oleh kenaikan KPR 4,8% YoY menjadi Rp 42,30 triliun, kredit kendaraan meningkat 14,6% YoY menjadi Rp 12,64 triliun dan kartu kredit meningkat 12,5% menjadi Rp 14,41 triliun.
Adapun PT Bank BJB mencatatkan kredit konsumer senilai Rp 66,89 triliun pada semester I-2023, meningkat 5,6% dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 63,37 triliun. Dengan kredit KPR tumbuh 15,9% YoY menjadi Rp 9,8 triliun.
"Kami melihat pangsa-nya masih cukup besar, di samping pemulihan ekonomi yang telah berjalan saat ini juga mendorong keyakinan masyarakat untuk melakukan aktivitas investasi dan konsumsi," ungkap Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi.
Yuddy mengatakan, pertumbuhan kredit di tahun ini akan dijaga pada level 9%-11% YoY, dengan growth driver selain konsumsi yaitu dari segmen korporasi, komersial dan UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News