kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Begini Dampak Tren Kenaikan Suku Bunga Bagi Perusahaan Multifinance


Minggu, 13 Agustus 2023 / 19:33 WIB
Begini Dampak Tren Kenaikan Suku Bunga Bagi Perusahaan Multifinance
ILUSTRASI. Tren kenaikan suku bunga yang terjadi sejak awal 2023 berpotensi memunculkan dampak di industri pembiayaan ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/06/2023.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kenaikan suku bunga yang terjadi sejak awal 2023 berpotensi memunculkan dampak di industri pembiayaan atau multifinance. Sejumlah perusahaan multifinance angkat bicara terkait permasalahan tersebut.

Terkait hal tersebut, Mandiri Utama Finance (MUF) menilai tren kenaikan suku bunga dalam 2-3 bulan terakhir masih dalam taraf wajar. Direktur Utama MUF Stanley Setia mengatakan kalau mengacu terhadap proyeksi berbagai analis, akan segera ada tren penurunan kembali suku bunga pendanaan di Indonesia. 

"Walaupun di minggu-minggu terakhir proyeksi tersebut menghadapi tantangan dengan adanya kenaikan suku bunga acuan The Fed yang diproyeksikan akan berpengaruh terhadap negara-negara berkembang," katanya kepada KONTAN.CO.ID, Minggu (13/8).

Baca Juga: Sejumlah Multifinance Nilai GIIAS 2023 Berdampak Positif Bagi Penyaluran Pembiayaan

Sementara itu, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) menilai adanya tren kenaikan suku bunga tidak berdampak signifikan pada performa perusahaan. Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa mengatakan hingga saat ini WOM Finance masih mendapatkan suku bunga yang cukup kompetitif dari pihak perbankan maupun melalui penerbitan obligasi pada semester I-2023.

Adapun Mandiri Tunas Finance (MTF) menilai tren kenaikan bunga yang terjadi dari awal tahun sampai saat ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan pembiayaan. Direktur MTF William Francis menyebut tren itu tentu juga akan menjadi pekerjaan rumah yang besar di tengah ketatnya kompetisi pembiayaan mobil.

"Oleh karena itu, kami harus memiliki strategi jitu untuk tetap bisa memberikan layanan dan produk menarik bagi calon konsumen MTF," ungkapnya kepada KONTAN.CO.ID, Minggu (13/8).

Selain itu, CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) menyebut telah melakukan sejumlah strategi agar tren kenaikan suku bunga tak begitu berdampak terhadap perusahaan. Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyampaikan CNAF menjaga risiko suku bunga dengan berkoordinasi dengan kreditur sehingga masih terjaga dengan aman. 

Baca Juga: Sejumlah Multifinance Catatkan Peningkatan Penyaluran Kredit pada Semester I-2023

"Dalam penentuan suku bunga tersebut, CNAF menggunakan bunga berdasarkan profil nasabah atau Risk Based Pricing sehingga nasabah-nasabah dengan profil risikonya rendah akan mendapatkan suku bunga atau margin yang lebih rendah juga, bahkan sampai 0%," ujarnya kepada KONTAN.CO.ID, Minggu (13/8).

Ristiawan menerangkan dalam mendukung pertumbuhan pembiayaan baru, CNAF memberikan suku bunga yang bersaing dengan pasar dan tentunya menjadi salah satu alternatif pilihan untuk nasabah. 

Selain itu, dia menyatakan CNAF juga memberikan insentif tambahan untuk nasabah-nasabah  existing Bank CIMB Niaga atau yang mau membeli kendaraan ramah lingkungan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×