kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan terus perluas ekspansi ke bisnis modal ventura


Selasa, 04 Februari 2020 / 18:46 WIB
Perbankan terus perluas ekspansi ke bisnis modal ventura
ILUSTRASI. Karyawan Mandiri Capital Indonesia (MCI) melintas dekat papan nama MCI sesaat setelah peresmian kantor MCI di Jakarta, Senin (14/3). Perbankan terus memperluas lini bisnis di jasa keuangan melalui modal ventura. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/14/03/2016


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus memperluas lini bisnis di jasa keuangan melalui modal ventura. Terbaru, PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) melalui PT OCBC NISP Ventura yang baru saja mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sebelumnya, perbankan yang membangun perusahaan investasi di bidang startup lewat modal ventura beberapa di antaranya adalah Bank Mandiri lewat PT Mandiri Capital Indonesia, BRI dengan PT BRI Ventura Investama, dan BCA melalui PT Central Capital Ventura.

Baca Juga: OJK beri izin usaha pada modal ventura milik OCBC NISP

Ketua Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo), Jefri R. Sirait melihat semakin banyak perbankan masuk ke lini bisnis modal ventura karena produk di dalam modal ventura menjadi tujuan untuk memperkuat bisnisnya.

"Dengan modal ventura, akan bisa memiliki fintech atau startup dengan banyak cara dan penyaluran dalam bentuk lain yang tersedia yang terkoneksi terhadap share of wallet," kata Jefri kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2).

Dari sisi persaingan, Jefri menilai akan kembali dari objektif setiap perusahaan modal ventura meletakkan tujuannya yang tentunya secara konglomerasi juga akan melengkapi jasa keuangan yang telah dimiliki.

"Modal ventura mempunyai karakter sendiri untuk membangun value chain dalam bisnisnya untuk meraih growth dan market share dalam bisnisnya," kata Jefri.

Baca Juga: Akhirnya, OJK restui Ilham Habibie dkk jadi investor Bank Muamalat

Setiap modal ventura juga memiliki fokus masing-masing. Investasi banyak di tempatkan ke fintech sebab bagus untuk industri keuangan. Misalnya investasi ke payment gateway, dompet digital, peer to peer, dan payment

CEO PT Mandiri Capital Indonesia (MCI) Eddi Danusaputro menilai semakin banyak perbankan yang bermain di lini bisnis modal ventura tidak memperketat persaingan. "Saya tidak melihat adanya persaingan, dengan semakin banyak perbankan yang bermain di modal ventura itu baik karena bisa bagus untuk ekosistem serta bisa investasi bareng," kata Eddi.

Tahun ini perusahaan fokus untuk membantu Bank Mandiri Group dengan mencari startup yang bisa diajak kolaborasi. Mandiri Capital Indonesia telah berinvestasi ke perusahaan startup atau fintech sejak tahun 2016.

Hingga saat ini, MCI telah berinvestasi kurang lebih Rp 1 triliun di 13 startup atau fintech. "Selama 2019 kami investasi ke 3 startup baru dengan total investasi sekitar Rp 330 miliar," jelas Eddi.

Baca Juga: Kredit konstruksi tumbuh tinggi di tahun 2019 kemarin

Untuk tahun ini, Mandiri Capital Indonesia menyediakan budget sekitar Rp 50 miliar untuk investasi ke 2 hingga 3 startup baru.

Asal tahu saja, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019 mencatatkan pendanaan yang sudah dilakukan perusahaan modal ventura sebesar Rp 12,72 triliun. Nilai ini tumbuh 33,4% year on year (yoy) dibandingkan posisi yang sama tahun 2018 sebesar Rp 8,46 triliun.

Sementara itu, Hingga Desember 2019, terdapat 60 perusahaan modal ventura yang terdaftar di OJK. 

Baca Juga: Meski fintech bertebaran, transaksi kartu kredit perbankan masih menggigit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×