kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perdagangan Ekspor-Impor Mulai Pulih, Transaksi Trade Finance Perbankan Terangkat


Senin, 14 Februari 2022 / 16:28 WIB
Perdagangan Ekspor-Impor Mulai Pulih, Transaksi Trade Finance Perbankan Terangkat
ILUSTRASI. Nasabah melalukan transaksi keuangan./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/09/02/2022.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi perbankan untuk mendukung kegiatan ekspor impor masih menunjukkan peningkatan meski hadapi pandemi Covid-19. Hal ini turut mendorong pembiayaan perdagangan (trade finance) di perbankan. 

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, misalnya, mencatatkan peningkatan transaksi trade finance dan remitansi seiring membaiknya perdagangan Indonesia di luar negeri. Tercatat volume perdagangan ekspor dan impor tumbuh masih - masing 76,73% serta 120,41 % pada 2021. 

Direktur Treasury dan International BNI Henry Panjaitan menyebut, pertumbuhan tersebut lebih tinggi di bandingkan pertumbuhan volume perdagangan nasional yang mencapai 41,88% untuk ekspor dan 38,59% untuk impor. "Hal ini turut mendorong kenaikan pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) dari sektor perdagangan sebesar 7,46% secara tahunan," kata Henry, pekan lalu. 

Baca Juga: BNI Yakin Pendapatan Komisi Naik di Tahun 2022, Ini Alasannya

Sejumlah komoditas ekspor menjadi penyumbang utama BNI seperti sektor minyak, gas, mineral, baja, besi, serta kayu sedangkan untuk komoditas impor tertinggi BNI pada sektor minyak dan gas, mineral, kimia, besi dan baja. 

Sementara negara tujuan tertinggi dari bank global Indonesia ini adalah ke Singapura, Hongkong, China dan Jepang. Sementara impor BNI tertinggi berasal dari Singapura, Uni Emirat Arab (UAE), Hongkong dan India.

Sementara itu, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah melayani transaksi transaksi digital dari segmen korporasi. Sampai akhir 2021, bank berlogo pita emas ini mampu melayani transaksi trade finance sebesar Rp 553 triliun melalui platform digital Kopra by Mandiri. 

Selain melalui kanal digital, Bank Mandiri juga melengkapi pelayanan melalui kehadiran kantor perwakilan di luar negeri seperti di Shanghai (Tiongkok), Hongkong, Singapura, Kuala Lumpur (Malaysia), London (UK), Cayman Island dan Dili (Timor Leste).

"Kehadiran KLN Bank Mandiri ini juga berperan untuk menjembatani kebutuhan korporasi global yang telah ataupun akan berbisnis di Indonesia, misalnya melalui jasa advisory atau fasilitator perdagangan," papar Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan.

Baca Juga: BRI Targetkan Pendapatan Bisnis Remitansi pada Tahun 2022 Tumbuh 12%

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga akan terus dapat menjembatani kegiatan ekspor-impor antara Indonesia dengan negara mitra melalui layanan trade finance. Diharapkan layanan trade finace dapat meningkat ekspor produk Indonesia, khususnya produk UMKM. 

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan, bahwa pengembangan jaringan BRI di luar negeri masih memiliki prospek yang baik, khususnya dalam rangka ekspansi bisnis eksisting mulai dari pinjaman, remitansi, USD payment services dan trade finance. 

“Maupun dengan cara follow customer business untuk mendukung peningkatan transaksi ekspor Indonesia ke luar negeri dalam upaya BRI untuk memberi makna Indonesia,” ungkapnya. 

BRI telah memiliki beberapa kantor perwakilan di beberapa negara seperti BRI New York Agency (BRINYA), BRI Cayman Island Branch (BRICIB), BRI Hong Kong Representative Office (BRI HKRO), BRI Singapore Branch (BRISG), BRI Timor Leste Branch (BRITL) dan BRI Taipei Branch. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×