Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Bank International Indonesia (BII) harus menerima kenyataan peringkatnya dari sisi aset mengalami penurunan di antara bank nasional. Bank ini beralasan, penurunan terjadi karena re-profiling dalam lini corporate banking tahun lalu.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2014, total aset BII mencapai Rp 135,54 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan sangat kecil, yakni sebesar 0,34% dibanding akhir 2013 yang mencapai Rp 135,08 triliun.
Alhasil, peringkat BII dari sisi aset turun dari posisi 9 di akhir 2013 menjadi ke posisi 10.
Taswin Zakaria, Presiden Direktur BII mengatakan, re-profiling tersebut berakibat penurunan eksposur ke beberapa sektor. “Tapi di luar itu, bussiness dan retail banking BII justru tumbuh 15% dan 16%,” kata Taswin pada KONTAN, Selasa (3/3).
Tahun ini, BII merupaya meningkatkan pertumbuhan total aset. Salah satunya dengan menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 17% tahun ini. "Target ini ditopang peningkatan volume bisnis corporate banking di segmen baru. Serta peningkatan bisnis di seluruh kantor wilayah kami," pungkas Taswin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News