kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Perluas jaringan, Cashlez sasar pasar tradisional di Jawa


Rabu, 17 Maret 2021 / 18:02 WIB
Perluas jaringan, Cashlez sasar pasar tradisional di Jawa
ILUSTRASI. Sejalan dengan strategi Cashlez (Perseroan) pada tahun ini untuk memperluas jaringan pelaku usaha


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cashlez akan mulai untuk menjajaki pasar-pasar tradisional untuk memperluas jaringan pasar tahun ini. Hal ini juga bertujuan untuk memudahkan para pelaku usaha di pasar tradisional dalam transaksi non-tunai.

Presiden Direktur Cashlez Suwandi mengatakan, perusahaan akan mendigitalisasi pasar - pasar tradisional yang pada umumnya masih menggunakan uang tunai dalam bertransaksi.

"Strategi yang diupayakan oleh Perseroan merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program Pemerintah untuk mencegah dan mengurangi penyebaran virus Covid-19 melalui uang tunai," kata Suwandi dalam keterangan resmi, Rabu (17/2).

Ia melihat peluang bisnis pada sistem pembayaran non-tunai akan terus bertumbuh dengan pesat seiring dengan pertumbuhan digitalisasi ekonomi di Indonesia. Dengan adanya inisiatif ini, iya yakin dapat membantu pelaku UMKM di pasar tradisional untuk dapat bersaing pada era digital.

Baca Juga: Cahslez (CASH) berencana menambah 5.000 merchant baru pada tahun 2021

Untuk saat ini, perseroan sedang menjajaki pasar-pasar tradisional di daerah Jawa. Untuk ke depannya Perseroan akan menjalin kerja sama dengan pasar-pasar tradisional di wilayah lain.

Melalui kerja sama ini, konsumen dapat melakukan pembayaran dengan Kode QR, Cashlez-Link, Virtual Account, dan digital wallet sehingga dapat menimalisir adanya kontak fisik pada saat melakukan transaksi di pasar tradisional.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga 2019, sekitar 185 juta pengguna internet di Indonesia, naik sebesar 74% secara tahunan. Dari situ, pengguna telepon pintar mencapai 172 juta, naik 142% dibandingkan tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut turut mendukung pertumbuhan dari sisi pembayaran non-tunai, terutama pada saat pandemi di mana masyarakat mulai beralih ke pembayaran digital dalam transaksi sehari-hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×