CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.646   62,00   0,39%
  • IDX 7.524   44,34   0,59%
  • KOMPAS100 1.169   8,27   0,71%
  • LQ45 934   4,97   0,54%
  • ISSI 226   1,99   0,89%
  • IDX30 480   1,26   0,26%
  • IDXHIDIV20 578   1,23   0,21%
  • IDX80 133   0,98   0,74%
  • IDXV30 142   1,57   1,12%
  • IDXQ30 161   0,30   0,19%

Permintaan KPR Diproyeksi Tumbuh Tahun Depan, Cermati Faktor Pendorongnya


Jumat, 11 Oktober 2024 / 07:59 WIB
Permintaan KPR Diproyeksi Tumbuh Tahun Depan, Cermati Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Foto udara deretan rumah yang masih dalam tahap pembangunan perumahan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (3/10/2024). Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mendukung kebijakan pembiayaan perumahan program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2025 untuk 220.000 unit rumah yang diharapkan mampu memberi kontribusi sebesar 2,8 persen terhadap backlog kepemilikan rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). ANTARA FOTO/Andry Denisah/Spt.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai angin segar bakal membayangi sektor properti. Hal tersebut meningkatkan optimisme di kalangan perbankan bahwa permintaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) akan terdongkrak naik.

Saat ini, permintaan KPR mengalami perlambatan. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, per Agustus 2024, penyaluran kredit KPR dan KPA hanya tumbuh sekitar 11%, menjadi yang paling lambat sepanjang tahun ini. 

Salah satu faktor yang diharapkan dapat meningkatkan permintaan KPR adalah program presiden terpilih Prabowo Subianto, yang mencanangkan pembangunan tiga juta rumah dalam setahun. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada permintaan KPR subsidi.

Baca Juga: Optimisme Sektor Properti Meningkat, Permintaan KPR Diperkirakan Tumbuh Tahun Depan

Selain itu, berakhirnya era suku bunga tinggi mulai dirasakan, terutama setelah BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada September lalu. 

Corporate Secretary PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), Ramon Armando, menyatakan bahwa program tiga juta rumah dapat memberikan sentimen positif bagi sektor perumahan dan perekonomian secara umum. 

Ia percaya bahwa proyek pembangunan yang masif akan menggerakkan seluruh aspek di sektor perumahan, mulai dari level produsen hingga konsumen. 

Ramon optimistis bahwa hal ini akan berdampak positif pada permintaan KPR. Hingga akhir tahun 2024, pertumbuhan KPR BTN ditargetkan sejalan dengan pertumbuhan kredit, yaitu pada kisaran 10%-11%. 

"Pada tahun 2025, kami menargetkan KPR akan tumbuh lebih tinggi, di tengah kondisi ekonomi dan suku bunga yang sudah lebih baik,” ujarnya pada Rabu (9/10).

Baca Juga: Bankir Optimistis KPR Bisa Tumbuh Pesat di 2024

Teddy Kurniawan, Pimpinan Divisi Kredit Retail PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel Babel), juga yakin bahwa adanya program tersebut akan berdampak positif pada penyaluran KPR di perbankan. 

KPR Subsidi saat ini menjadi penopang utama dalam penyaluran KPR total di Bank Sumselbabel, dengan kontribusi sekitar 86% dari total KPR yang disalurkan. Pertumbuhan KPR di Bank Sumselbabel per September 2024 tercatat naik sebesar Rp 193 miliar, atau sekitar 15% secara tahunan. 

"Untuk tahun depan diproyeksikan akan meningkat sebesar 20%,” ujar Teddy.




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×