Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi di perbankan secara industri mengalami pemburukan rasio non performing loan (NPL) atau kredit macet.
Hal ini terlihat data terbaru Bank Indonesia (BI) yang mencatat kenaikan posisi rasio NPL KPR Subsidi menjadi 3,65% per April 2024, naik dari posisi sebelumnya 3,36% pada April 2023 lalu. Rasio NPL kredit macet tersebut juga naik dari posisi Kuartal I-2024 yang sebesar 3,58% per Maret 2024.
Sebagai informasi, KPR tipe subsidi memiliki ukuran luas bangunan di kisaran 21 sampai 36 meter persegi.
Di sisi lain, para bankir menyebut kondisi rasio NPL KPR Subsidi mereka masih terjaga hingga Kuartal I-2024.
Baca Juga: Risiko Kredit Perbankan di Segmen UMKM Mulai Melandai
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya, sebagai bank yang memiliki portofolio KPR Subdisi terbesar di antara bank lainnya, bank ini masih mencatatkan kondisi rasio NPL yang sehat, meskipun ada sedikit kenaikan jika dilihat secara tahunan.
Corporate Secretary BTN Ramon Armando merinci, rasio NPL KPR Subsidi sebesar 1,5% per Maret 2024, naik dari sebelumnya 1,25% pada Maret 2023.
"Penyebab kenaikan NPL biasanya ada kebutuhan mendesak lainnya, sehingga menunda untuk pembayaran angsuran KPR," kata Ramon kepada Kontan.
Adapun tahun ini Ramon menyebut pihaknya berharap rasio NPL KPR Subsidi dapat ditekan di bawah 1,5% hingga akhir tahun 2024.
Sementara itu Corporate Secretary PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Okki Rushartomo Budiprabowo mengatakan, rasio NPL KPR Subsidi BNI per April 2024, mengalami perbaikan yakni sebesar 1,20% atau turun 20 bps secara tahunan (year on year/YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Okki menyebut perbaikan ini merupakan hasil dari berbagai langkah penguatan kualitas kredit yang telah dilakukan oleh BNI.
Hingga akhir tahun, pihaknya optimis rasio NPL KPR Subsidi di BNI bisa ditekan pada kisaran 1,00% hingga 1,25%.
Baca Juga: BSI Targetkan Transaksi Pembelian Hewan Kurban via BSI Mobile Meningkat 35%
"Optimisme ini didukung oleh upaya berkelanjutan dalam memperbaiki kualitas kredit dan mengelola risiko dengan lebih baik," kata Okki.
Adapun bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri Tbk juga mencatatkan perbaikan rasio NPL KPR pada awal tahun ini.