Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) semakin meningkat. Stimulus yang diberikan pemerintah mulai dari pelonggaran loan to value (LTV) dan insentif pajak pertambahan nilai (PPN) KPR turut menjadi pendorong permintaan ini.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) misalnya, menerima semakin banyak permintaan KPR hingga Mei setelah sepanjang kuartal I 2021 sudah membukukan pertumbuhan penyaluran KPR baru. Penyaluran KPR perseroan di tiga bulan pertama ditopang oleh pameran BCA Expoversary Online yang digelar pada bulan Februari yang mendapat respon baik dari masyarakat.
EVP Consumer Loan BCA Felicia Mathelda Simon mengatakan, permintaan KPR pada bulan Februari meningkat tiga kali lipat dari bulan Februari. Permintaan juga berlanjut pada April- Mei meskipun pameran online tersebut sudah selesai. Terjadi peningkatan permintaan 2,5 kali dibandingkan Januari 2021.
Baca Juga: Baki debet kartu kredit Bank Mandiri sudah tumbuh positif dari akhir 2020
"Stimulus PPN ditanggung pemerintah (DTP) telah mendorong penjualan properti ready stock. Para pengembang juga berupaya untuk menyelesaikan pembangunan rumah agar dapat diserahterimakan segera sehingga konsumen bisa menikmati PPn DTP," kata Felicia pada Kontan.co.id, Sabtu (22/5).
Penghapusan PPN berlaku untuk harga rumah hingga Rp 2 miliar yang harus serah terima paling lambat Agustus 2021. Sementara untuk harga Rp 2 miliar- Rp 5 miliar diberikan diskon PPN sebesar 50%.
Selain insentif pajak itu, lanjut Felicia, penurunan bunga acuan serta pelonggaran LTV dan termin pencairan developer juga semakin mendorong transaksi properti dan KPR. Saat ini, BCA menawarkan program bunga KPR mulai 3,88% fixed satu tahun.
Untuk memacu KPR pada paruh kedua tahun ini, BCA sedang menyiapkan program yang menarik untuk diluncurkan. "Melalui kolaborasi dengan banyak developer dan agent property di berbagai kota, kami akan menghadirkan berbagai penawaran yang menarik dan benefit khusus," kata Felicia.
Meskipun permintaan sudah meningkat, namun outstanding KPR BCA pada kuartal I masih turun sebesar 3,4% YoY menjadi Rp 89,4 triliun. Penurunan terjadi karena meningkatnya pembayaran atau pelunasan kredit.
Baca Juga: Sinergi integrasi layanan keuangan perbankan digital, BRI Agro gandeng majoo
PT Bank CIMB Niaga Tbk juga terus mencatatkan peningkatan permintaan KPR. Sepanjang empat bulan pertama tahun ini, perseroan sudah melakukan pencairan KPR sebesar Rp 2,8 triliun. Alhasil, outstanding KPR bank ini hingga April tumbuh 6% secara YoY menjadi sekitar Rp 36,65 triliun.
Heintje Mogi, Mortgage & Secured Loan Business Head CIMB Niaga mengatakan, stimulus yang diberikan pemerintah sudah memberi dampak dalam mendorong pembelian rumah ditambah dengan vaksinasi yang sudah berjalan baik yang mendorong masyarakat mulai berani membelanjakan tabungannya.