kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan kredit minim, likuiditas valas bank melimpah


Rabu, 30 September 2020 / 19:10 WIB
Permintaan kredit minim, likuiditas valas bank melimpah
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank BCA di Tangerang Selatan. pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang terjadi secara global ikut melumpuhkan permintaan kredit valas bank di Tanah Air. Sebaliknya, simpanan dalam bentuk valas justru melonjak cukup tinggi. Alhasil kini bank memiliki likuiditas valas yang longgar. 

“Permintaan kredit valas belum kembali seperti sebelum pandemi. Di sisi lain, bank juga cukup hati-hati memberikan kredit valas sehingga kini likuiditas valas memang cenderung banyak di bank,” kata Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI) Darwin Wibowo kepada Kontan.co.id, Rabu (29/9).

Sampai akhir semester I-2020, bank yang baru dicaplok Bangkok Bank ini tercatat telah menyalurkan kredit valas Rp 12,87 triliun, merosot 6,61% (ytd) dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 13,79 triliun. 

Sedangkan simpanan berbentuk valas tumbuh 7,32% (ytd), dari Rp 18,81 triliun akhir tahun lalu menjadi Rp 20,19 triliun sampai akhir semester I-2020. 

Baca Juga: BI: Likuiditas perekonomian (M2) meningkat pada Agustus 2020

“Saat ini LDR valas kami sangat rendah, jauh di bawah 80%,” sambung Darwin. 

Hal senada juga disampaikan oleh EVP Secretariat & Corporate Communnication PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Hera F Harryn. Ia bilang perseroan kini memang cukup kebanjiran valas, lantaran pertumbuhan kredit valasnya jauh di bawah simpanan valasnya. 

Sampai semester I-2020, kredit valas perseroan tercatat baru tumbuh 1,2% (yoy) menjadi Rp 30.9 triliun. Sedangkan simpanan valasnya telah tumbuh 9,2% (yoy) menjadi Rp 51,7 triliun. 

“Kami mencermati di tengah pandemi, risiko kredit terjadi si seluruh segmen termasuk dalam bentuk valas. Ini yang bikin kami cukup berhati-hari menyalurkan kredit valas,” katanya. 

Di tengah pandemi, BCA bilang bakal makin hati-hati memberikan kredit. penyaluran terutama hanya akan dilakukan kepada debitur yang memiliki rekam jejak yang baik dan memiliki prospek bisnis yang potensial. 

Sementara DIrektur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Haru Koesmahargyo bilang selama pandemi debitur korporasi yang biasanya memanfaatkan fasilitas kredit valas memang turut menahan ekspansi. 

Ini yang membuat penyaluran kredit valas perseroan juga merosot tajam, sampai Agustus tercatat penurunan hingga 8,4% (yoy).

Baca Juga: Walau ekspor impor lesu, DPK valas perbankan tetap melimpah

“Masa pandemi kredit valas yang mayoritas berasal dari korporasi cenderung terbatas, mereka lebih memilih menahan ekspansi di tengah perlambatan ekonomi,” ungkapnya.

Kondisi ini juga selaras dengan strategi BRI untuk fokus menyalurkan kredit ke segmen UMKM, terutama segmen mikro dalam negeri untuk membantu pemulihan ekonomi nasional. 

“Makanya sampai Agustus 2020, likudiitas valas kami sangat longgar dengan LDR (loan to deposit ratio) pada level 51%,” lanjut Haru. 

Selanjutnya: Dilanda Pandemi Corona Covid-19, DPK Valas Perbankan Malah Meningkat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×