kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Permintaan lesu, penyaluran kredit multiguna perbankan menciut


Kamis, 22 Agustus 2019 / 15:43 WIB
Permintaan lesu, penyaluran kredit multiguna perbankan menciut
ILUSTRASI. Simpanan masyarakat di Bank naik


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit konsumer per Juni 2019 terpantau melambat. Bank Indonesia (BI) mencatat kredit konsumer hanya tumbuh 7,7% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1.555,5 triliun. Persentase tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sempat terangkat naik 8,4% atau tahun sebelumnya yang tumbuh 10,6%.

Bila dirinci, perlambatan juga terjadi pada kredit multiguna perbankan yang tumbuh 9,9% yoy per Juni 2019 menjadi Rp 599,5 triliun. Padahal, pada bulan Juni 2018, kredit multiguna tercatat mengalami pertumbuhan relatif tinggi yakni 13,8% secara yoy.

Baca Juga: Sebentar lagi, SIM bisa dipakai sebagai uang elektronik

Sejumlah bank memang mencatat pertumbuhan perlambatan kredit multiguna. Tak lain disebabkan karena masih lesunya permintaan kredit oleh masyarakat untuk kredit multiguna.

Ambil contoh, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) misalnya yang mencatatkan kredit multiguna baru tumbuh 4,4% secara tahunan.

Asal tahu saja, kredit multiguna tercatat masih merupakan penyumbang terbesar Bank Jatim atau mewakili sekitar 55,13% total kredit Bank Jatim per Juni 2019.

Baca Juga: BI pangkas bunga acuan, rupiah kembali menguat

Kendati masih tumbuh pelan, Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha masih meyakini kredit multiguna masih bisa tumbuh sesuai target tahun ini yakni 7,5% yoy.

Salah satu strategi menggapai target tersebut yaitu dengan menerapkan maintenance debitur eksisting serta memetakan debitur-debitur yang mendekati masa purna tugas. Sehingga perseroan dapat memfasilitasi dengan kredit pra pensiun.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×